Ustadz Abdul Somad Ingatkan Batas Waktu Salat Dhuha, Lengkap dengan Niat Sesuai Anjuran Rasulullah

Ustadz Abdul Somad Ingatkan Batas Waktu Salat Dhuha
foto : ustadz Abdul somad
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ustadz Abdul Somad jelaskan batas waktu salat dhuha

Hajinews – Salat sunnah Dhuha dikerjakan ketika matahari sudah setinggi tombak hingga menjelang waktu Salat Dzuhur.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Salat Dhuha juga menjadi salah satu ibadah salat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Tapi ingat, waktu Salat Dhuha terbentang sejak matahari naik hingga condong ke barat.

Di Indonesia, waktu ini terbentang selama beberapa jam sejak 20 menit setelah matahari terbit.

Kemudian kapan batas waktu Salat Dhuha?

Dikutip TribunStyle.com dari Ustaz.ku, Rabu (18/9/2019), berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad mengenai batas waktu Salat Dhuha :

Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, batas waktu Salat Dhuha yakni sekitar 15 atau 10 menit menjelang adzan Dzuhur.

“15-10 menit menjelang adzan Dzuhur. Misal waktu Salat Dzuhur jam 12.26 maka 12.15 berhenti,” ujar sang ustadz.

“Waktu tergelincir matahari, dua tanduk setan,” tambahnya.

Ustadz Abdul Somad kemudian menjelaskan mengenai tanduk setan.

“Dua tanduk setan datang menghampiri tiga kali, pertama pagi, kedua siang, yang ketiga Bakda Ashar,” ujar Ustadz Abdul Somad.

Dikutip dari rumaysho, terdapat waktu terlarang untuk mengerjakan salat yakni saat matahari terbit dan tenggelam.

Pada waktu tersebut muncul tanduk setan, hal itu terdapat dalam hadits berikut :

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُصَلُّوْا عِنْدَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَلاَ عِنْدَ غُرُوْبِهَا ؛ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ وَتَغْرُبُ عَلَى قَرْنِ شَيْطَانٍ وَصَلُّوْا بَيْنَ ذَلِكَ مَا شِئْتُمْ

“Janganlah shalat ketika matahari terbit dan janganlah shalat ketika matahari tenggelam karena ketika itu matahari terbit dan tenggelam di atas tanduk setan. Shalatlah di antara itu semau kamu.” (HR. Abu Ya’la dalam musnadnya, 2/200 dan Al-Bazzar, 1/293/613. Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 314 mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Sebelum melaksanakan Salat Dhuha, sebaiknya melafalkan niatnya terlebih dahulu.

Dikutip TribunStyle.com dari bersamadakwah.net, berikut bacaan niat Salat Dhuha, serta tata caranya :
Niat Salat Dhuha

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat salat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Atau boleh juga mengucap lafadz niat yang lebih panjang berikut :

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat salat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”

Tata cara Salat Dhuha

Salat Dhuha dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam.

Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat.

Tata caranya sama dengan salat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:
  • Niat
  • Takbiratul ihram, lalu membaca doa iftitah
  • -Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al Qur’an
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

Salam

Sumber : tribun

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *