Menteri Agama Gus Yaqut: Saya Tidak Ingin Populisme Islam Berkembang Luas

Menteri Agama Gus Yaqut: Saya Tidak Ingin Populisme Islam Berkembang Luas
Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Antara
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.idMenteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyebut tidak akan menindak pihak yang menggiring agama menjadi norma konflik.

“Belakangan kita merasakan ada yang berusaha menggiring agama menjadi norma konflik. Agama dijadikan norma konflik itu dalam bahas ekstremnya, siapapun yang berbeda keyakinanannya, maka dia dianggap musuh dan karenanya harus diperangi. Istilah kerennya itu populisme islam,” ujar Gus Yaqut dalam sebuah acara webinar lintas agama, Ahad, 27 Desember 2020.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Untuk itu, kata Yaqut, dalam pidato pertamanya sebagai Menteri Agama, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia menjadikan agama sebagai sumber inspirasi dan bukan aspirasi. “Karena aspirasi agama ini, kalau salah-salah orang bisa berbahaya,” ujar Yaqut.

Sebagai Ketua GP Ansor sebelumnya, kata Yaqut, ia berkali-kali selalu mengatakan bahwa tidak ada Indonesia jika tidak ada Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu dan agama lokal lain. Bangsa Indonesia, lanjut dia, berdiri sebagai kesepakatan antar kultur, antar budaya dan antar agama.

“Jadi, barangsiapa ingin menghilangkan satu sama lain atas dasar agama, maka artinya mereka tidak mengakui Indonesia, mereka tidak memiliki rasa ke-Indonesiaan,” tuturnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar