Islam, seperti Yang Aku Kenal

Islam, seperti Yang Aku Kenal
ilustrasi : muslim sedang solat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



RENUNGAN AKHIR TAHUN

Oleh Mulyadhi Kartanegara

Hajinews – Berpuluh-puluh tahun aku mempelajari Islam sebagai agama dan peradaban. Apa yang kudapat? Yang kudapat adalah Islam yang begitu indah, agung, anggun, brilian, cerdas, elegan, terbuka dan menarik dari banyak aspeknya Para ulamanya sangat luas dan dalam ilmunya. Sangat santun, rendah hati, tapi konfiden. Tak pernah merasa gentar menghadapi berbagai macam ide dari luar. Mereka sangat inklusif, dan dapat menerima kebenaran dari manapun asalnya, tetapi juga bisa mengeritik dan menunjukkan dengan argumen-argumen yang mantap, segala kekeliruan teori-teori yang mendahuluinya, tanpa merendahkannya. Mereka bukan hanya pintar tapi juga bijaksana. Mereka tak mudah lelah apalagi menyerah dalam pencarian kebenarannya. Mereka berkomitmen kepada kebenaran, bukan pada otoritas ataupun tradisi. mereka adalah para inovator dan penemu di berbagai bidang ilmiah: astronomi, meteorologi, minralogi, botani, zoologi dan psikologi. Teori-teori mereka bukan hanya berpengaruh di dunia Islam, tetapi juga di seluruh dunia. Mereka adalah ilmuan-ilmuwan yang berkontribusi besar untuk dunia, tanpa kehilangan iman mereka, tidak seperti yang terjadi pada ilmuwan-ilmuwan modern.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dengan keluasan ilmunya itu, mereka menyadari betapa terbatasnya ilmu mereka, dan karena itu tidak pernah merasa bahwa pandangannya saja yang benar. Mereka sangat menghargai para ilmuwan lain yang memiliki perbedaan pandangan dengan mereka, demi menyadari bahwa kebenaran itu bisa saja berbeda karena perbedaan perspektifnya. Mereka tidak pernah mengklaim kebenaran, dan memandang yang lain, yang berbeda dengannya sebagai salah ataupun sesat. Tetapi, justru dengan sikap mereka yang inklusif, toleran dan tawadduk, mereka mendapat simpatik yang luar biasa dari non-muslim, sehingga sangat menarik minat mereka. Mereka menjadi inspirasi bagi orang lain, “Kalau Muslim seperti itu,” kata mereka, “kita mau jadi Muslim.”

Tapi sayang, pada saat ini, profil seorang Muslim amat berbeda. Bicaranya keras memekikkan telinga, bahkan ketika mereka menyampaikan Islam di mibar-mimbar mereka. Islam yang lembut dan penuh kasih sayang (rahmatan lil-alamin), telah berubah menjadi sangar dan menakutkan. Muslim yang dulu sangat rasional dan bijak, kini menjadi sangat emosional dan cepat tersinggung. Sering mengklaim kebenaran, yang ditandai oleh mudahnya mereka mencap kafir, munafik, atau sesat, bahkan kepada saudara Muslimnya sendiri. Lalu dalam hati aku bertanya, bagaimana orang lain akan tertarik kepada Islam, kalau umat Islam sendiri banyak yang merasa risih mendengarnya.

Karena itu, marilah kita kembali kepada cara berislam yang santun, yang penuh perhatian dan kasih sayang, bukan hanya kepada umat Islam, tetapi juga kepada umat beragama yang lain, sehingga Islam akan diminati, didekati dan disayangi, bukan malah dijauhi, dibenci dan ditentang kehadirannya. Marilah momen pergantian tahun ini kita jadikan sebagai masa untuk merenungkan kembali orientasi dan sikap keberagaamaan kita, sehingga Islam akan kembali menjadi agama yang cintai oleh seluruh umat manusia, juga mereka yang dianggap tak beragama dan mahluk hidup lainya.. Supaya kehidupan di planet ini bisa membawa rasa aman dan damai bagi semua penghuninya. sebagai bukti bahwa Islam adalah sumber kedamaian dan kasih sayang bagi seluruh alam (Rahmatan Lil-‘alamin).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *