Program Sejuta Rumah Jokowi Gagal Capai Target

Wakil Presiden Ma'ruf Amin *dok cnn
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Program sejuta rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan tidak mencapai target pada tahun ini. Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan, sampai 14 Desember 2020 ini, realisasinya baru mencapai 856.758 unit rumah.

“Realisasi program sejuta rumah tidak sesuai target,” kata Ma’ruf di acara diskusi DPD bertajuk Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Sektor Perumahan secara virtual, dilansir CNN Senin (28/12).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Alasan gagalnya pencapaian target program ini karena terkendala pandemi virus corona atau covid-19. Hal ini rupanya membuat pertumbuhan sektor perumahan di Indonesia turun pada tahun ini.

Pertumbuhan yang menurun

Proyeksinya, pertumbuhan sektor perumahan pada 2020 akan lebih rendah dari 2019 yang mencapai 5,49 persen. Pandemi, katanya, juga menurunkan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dari perbankan ke sektor ini.

Hal ini memang sudah terasa pada kuartal III 2020, di mana pertumbuhan KPR dan KPA anjlok dari 7,99 persen secara tahunan pada 2019 menjadi 2,05 persen.

Kendati pertumbuhannya menurun, namun Ma’ruf mengatakan sektor perumahan sebenarnya merupakan salah satu sektor harapan bagi pemulihan ekonomi nasional ke depan. Sebab, sektor ini masih bisa tumbuh positif sebesar 1,98 persen dan memberi kontribusi positif ke pertumbuhan ekonomi Tanah Air di tengah tekanan pandemi.

“Sektor perumahan merupakan salah satu sektor yang penting dan berkontribusi terhadap PDB Indonesia, yang menyumbang sekitar 2,7 dari PDB nasional serta memiliki efek berantai dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan,” katanya.

Tercatat, sektor perumahan bersinggungan dengan 175 industri lain dan menyerap tenaga kerja mencapai 4,23 juta orang. Kemudian, sektor ini menyerap pengeluaran rumah tangga dan menambahkan ke pertumbuhan nasional sekitar 0,6 persen sampai 1,4 persen.

“Artinya setiap pembiayaan yang dilakukan pada sektor perumahan memiliki dampak yang sangat besar bagi perekonomian,” tuturnya menambahkan.

Selain itu, realisasi penyaluran program satu juta rumah tetap mampu ditujukan ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tercatat, sekitar 659 ribu atau 77 persen dari total 856 ribu unit rumah yang terbangun di program ini disalurkan untuk MBR.

Sementara secara total, Ma’ruf mencatat realisasi pembangunan unit di program satu juta rumah sudah mencapai 5,6 juta unit dalam kurun waktu 2015-2020. “Lebih dari 70 persen dari jumlah tersebut juga dinikmati oleh golongan MBR,” imbuhnya. *Ingeu-dsb

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *