Sudahkah Ilmu Menjadi Berkah?

Sudahkah Ilmu Menjadi Berkah?
ilustrasi : belajar ilmu syariat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Ustadz Najmi Umar Bakkar

Hajinews – Seseorang yang sudah banyak belajar Islam, tetapi terkadang ilmu yang dipelajarinya itu tidak membekas ataupun tidak bermanfaat. Bertahun-tahun belajar serta mendatangi majelis ilmu, tetapi tidak ada keberkahannya. Lalu bagaimanakah cara untuk mengetahui bahwa ilmu itu sudah berkah dari Allah Ta’ala dan juga bermanfaat…?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Beberapa indikasi tersebut di antaranya :

(1). Dia terlihat semakin tulus ikhlas dalam beribadah kepada Allah, dan juga semakin sesuai dengan syariat dan sunnah Nabi ﷺ dalam mempelajari dan mengamalkan ilmu, mendakwahkan dan mempertahankan ilmu.

Imam al-Barbahaari رحمه الله berkata :
“Dan ketahuilah semoga Allah merahmatimu, bahwasanya (keberkahan) ilmu itu bukanlah dengan banyaknya (hafalan) riwayat serta kitab2. Hanyalah (dikatakan) seorang yang ‘alim itu adalah siapa yang telah mengikuti (mengamalkan) ilmu dan sunnah2, sekalipun sedikit ilmu dan kitab2nya. Dan barangsiapa menyelisihi al-Quran dan as-Sunnah, maka dia adalah pelaku bid’ah, sekalipun banyak ilmu dan kitab2nya” (Syarhus Sunnah hal 99)

(2). Ilmu itu semakin menumbuhkan rasa takutnya seseorang kepada Allah Ta’ala.

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (ahli ilmu)” (QS. Fathir [35]: 28)

Siapa yang takut kepada Allah, maka dialah ‘alim, yaitu seorang yang berilmu. Dan siapa yang bermaksiat kepada Allah, maka dialah jahil (orang yang jauh dari ilmu).

(3). Ilmu tersebut mendorong seseorang untuk semakin semangat dalam melakukan ketaatan dan semakin semangat menjauhi berbagai dosa dan kemaksiatan.

(4). Ilmu itu akan mengantarkan seseorang pada sifat qana’ah (selalu merasa cukup) dan zuhud pada dunia.

Imam Ahmad bin Hambal رحمه الله berkata : “Zuhud itu terbagi tiga : (1). meninggalkan yang haram, maka itu ialah zuhudnya orang yg awam. (2). tidak berlebihan dari sesuatu yang halal, dan itu zuhudnya dari orang yang khusus. (3). meninggalkan setiap hal yang menyibukkan serta menjauhkan dari Allah, maka itu zuhudnya al-arifin (yaitu orang yang berma’rifat kepada Allah)” (Mawaa’izh Imam Ahmad hal 50)

(5). Ilmu tersebut akan menjadikan pada diri seseorang semakin tawadhu’ (rendah hati). Menjadikan hati tunduk dan khusyuk kepada Allah Ta’ala, merasa hina di hadapan-Nya dan semakin mudah untuk menerima kebenaran dari siapa pun.

Malik bin Dinar رحمه الله berkata : “Sesungguhnya jika engkau menuntut ilmu dengan tujuan untuk diamalkan, maka ilmu itu akan membuatmu tawadhu. Jika engkau menuntut ilmu bukan untuk diamalkan, maka ilmu itu hanyalah akan membuatmu semakin berbangga diri (sombong)” (Az-Zuhd hal 262 oleh Imam Ahmad)

Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
“Dan di antara tandanya bahwa amal ibadah kita diterima adalah kita akan merendahkan, mengkerdilkan dan menganggapnya kecil di hati kita” (Madaarijus Saalikiin II/62)

(6). Ilmu tersebut akan menjadikan pada diri seseorang benci kepada pujian dan dia juga enggan menyucikan diri sendiri, serta tidak suka ketenaran dan popularitas.

Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata :
“Dan di antara tanda ilmu yang bermanfaat adalah membimbing pemiliknya untuk lari dengan meninggalkan dunia, & yang terbesar adalah kepemimpinan dan ketenaran, serta pujian. Dan sesungguhnya orang yang telah memiliki ilmu yang bermanfaat itu tidaklah akan mengaku memiliki ilmu, dia pun tidak akan membanggakannya kepada siapapun, dan juga tidak akan menganggap orang lain bodoh, kecuali terhadap orang-orang yang menyelisihi Sunnah Nabi ﷺ dan juga yang berpegang teguh dengannya” (Majmuu’ur Rasaa-il III/13)

(7). Ilmu tersebut akan menjadikan pada diri seseorang semakin bersih hatinya, semakin bersabar, mudah meredam amarah, mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain, tidak ada hasad serta dendam, dan semakin mulia dan luhur akhlaknya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *