By Ustadz Umar Faqihuddin spdi
Hajinews – Abu Dzar bertanya.
“Ya Rasulullah, ajarkan kepadaku amalan. Yang bila ku amalkan, menjauhkanku dari neraka dan memasukanku kedalam surga“.
“Jika engkau berbuat keburukan, segeralah tutup dengan kebaikan, niscaya menghapusnya “.
Siapa yang mengelak terjerumus dosa. Sementara ia bernama manusia. Tempatnya salah dan alpa. Tak ada yang bisa. Namun selalu ada cara. Agar dosa tak membuatnya terpenjara.
Berbuat kebaikan segera. Untuk mengejar secepat mungkin catatan dosa. Agar tak keburu kering dan mengatas nama. Sementara dengan kebaikan ia mampu menutup dan mengubahnya.
Kebaikan, dibuat mudah dikerjakan kapan saja. Bermodalkan ilmu yang menuntun kearah cara. Dan mengkayakan dengan ragam janji pahala. Agar kesalahan tak berlarut masa.
Kalimat tahlil adalah kebaikan mudah, berbobot pahala. Kalimat tasbih lebih ringan dilisan dibaca. Namun berat dalam timbangan kebaikan kelak disana.
Terlambat dan duka sesal kecewa. Selayaknya bisa dicegah dengan bersegera. Dalam kebaikan berlomba. Sebab waktu, adalah modal manusia yang begitu berharga.
Semoga jalan menuju surga, yang sempat tersumbat keburukan dan dosa. Kembali lancar memudah, dengan kebaikan-kebaikan segera, yang membuat jalan kembali lancar terbuka.