“Tahun 2021 adalah tahun penuh harapan. Kita semua berupaya keras agar permasalahan kesehatan bisa kita tangani dengan cepat. Vaksinasi akan segera dilakukan, tapi kita semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin,” katanya.
Jokowi juga mengatakan, perekonomian Indonesia akan mulai bangkit di awal 2021, hal ini ditandai dengan capaian investasi di awal 2021.
Meski begitu, Jokowi tidak menyebutkan angka capaian investasi yang disebutnya.
Menanggapi hal tersebut, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official resminya, Rabu, 6 Januari 2021, akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung justru menyayangkan pernyataan Jokowi yang disampaikan di depan salah satu universitas terbaik di Indonesia tersebut.
“Ngapain ngigau di universitas itu, ini ajaibnya presiden ngigau di forum akademis, itu pasti guru besar di situ ketawa-ketawa karena mereka barusan dengar keterangan Sri Mulyani bahwa Indonesia 2021 tidak baik-baik dan mungkin akan lebih berat,” ucapnya.
Perlu diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah menyatakan penyusunan dan penetapan Undang-undang APBN Tahun Anggaran 2021 dilakukan dalam situasi yang berat.
“Penyusunan APBN 2021 dilakukan dalam situasi yang sangat menantang akibat Covid-19, yang menyebabkan guncangan hebat, mobilitas manusia terhenti, perdagangan global merosot, sektor keuangan global bergejolak, harga komoditas menurun tajam, dan ekonomi global masuk jurang resesi,” ucapnya.
“Apalagi tadi diterangkan bahwa persyaratan untuk tumbuh adalah nanti setelah vaksinasi, loh vaksinnya sendiri masih bermasalah, jadi dia pastikan sesuatu yang unpredictable, itu soalnya,” tuturnya.
Ia menyarankan seharusnya bukan hanya optimisme yang disampaikan oleh Jokowi melainkan seperti ini:
“Oke saya mendengar Sri Mulyani bilang ekonomi akan berat, saya juga mendengar salah seorang bekas pembantu saya, Tom Lembong bilang akan berat. Tapi saya optimis akan tumbuh karena argumen saya A, B, C, dan D.”
Sumber : pikiranrakyat