EUA Belum Terbit, Jokowi Batal Disuntik Vaksin Covid Rabu Depan?

(ilust ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menetapkan jadwal suntik vaksin Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para Menteri Indonesia Maju pada Rabu 13 Januari 2021. Namun, hingga kini izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech dari BPOM belum juga terbit?

Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, dibutuhkan izin penggunaan darurat agar vaksin bisa disuntikkan kepada masyarakat. Vaksin ini setidaknya harus memiliki tingkat efektivitas minimal 50%.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pemerintah memang sudah merencanakan melakukan vaksinasi pada 13 Januari 2021, kendati demikian, Kepala BPOM Penny Lukito mengungkapkan, bukan berarti hal itu mengikat BPOM untuk tergesa-gesa menerbitkan izin penggunaan darurat.

“Tetapi tentunya itu sudah berkomunikasi dengan kami dan dengan adanya rolling submission (tukar menukar data uji klinis vaksin) yang sudah dilakukan secara bertahap-tahap,cukup ada keyakinan itu bisa dilakukan,” ujar Penny Lukito dalam konferensi pers digital di Jakarta, melansir riauone.com, Jum’at (8/1/2021).

Masih Menunggu Data Efikasi

Dengan adanya pertukaran data dengan uji klinis di Brasil dan Turki, BPOM sudah memiliki keyakinan akan aspek keamanan dan mutu vaksin Sinovac. Tinggal menunggu data efikasi (khasiat) vaksin yang sebagian sudah disampaikan dan hari ini data lengkap akan sampaikan, tambah Penny Lukito.

“Itu sudah memberikan keyakinan bisa diperkirakan tanggal 13 Januari bisa melakukan vaksinasi, sehingga artinya kami bisa mengeluarkan EUA sebelum tanggal tersebut. Cukup ada keyakinan akan tersebut,” jelasnya.

“Per kemarin hingga hari ini sudah dilakukan pembahasan akhir-akhir, salah satu dari akhir pembahasan yang akan dilakukan hari ini data akan kami terima, kemarin sebagian sudah kami terima dan paling lengkap adalah hari ini dari Bandung mudah-mudahan akan segera kami analisa.”

“Data akan kami analisa dulu secara internal kemudian dengan Komisi Nasionla penilaian obat khususnya ITAGI, ahli klinis dan epidemiolog sehingga sesuai dengan rencana atau timming yang kami berikan.” tandasnya.

Sebagai informasi tambahan, Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma untuk melakukan uji klinis tahap akhir di Bandung dengan melibatkan 1.600-an relawan. Dua dosis vaksin sudah disuntikkan dan tinggal memantau kemanjuran dan efek samping vaksin. (ingeu/dbs)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *