Dilarang Pulang oleh Ibu, Mahasiswa Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air: Allah Maha Baik

(foto detik)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Cerita para calon penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang membatalkan penerbangannya.

Salah seorang warga Kabupaten Mempawah Hj Rachmawati mengaku bersyukur karena selamat dari musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Calon penumpang pesawat tersebut batal terbang karena masih menunggu hasil tes swab PCR Covid-19.

Sesuai ketentuan Satgas Covid-19 Provinsi Kaliantan Barat, setiap penumpang dari luar tujuan Kalbar, wajib membawa dokumen tes swab PCR dengan hasil negatif.

Sesuai ketentuan itu, Rachmawati pun berusaha memenuhinya untuk bisa kembali ke Kalimantan Barat.

Karena hingga keberangkatan pesawat dokumen tersebut belum keluar, Rachmawati batal berangkat.

“Sebenarnya akan berangkat menggunakan pesawat tersebut, tetapi karena menunggu hasil PCR Swab baru hari ini keluar, jadi batal ikut pesawat itu,” ujar Hj Rachmawati dilansir Tribun Sabtu (9/1) malam.

Pegawai Kementerian Agama RI tersebut mengaku sudah memesan tiket pesawat melalui travel agent.

“Saya sudah hubungi travel untuk pesan tiket beberapa hari sebelumnya, tapi karena ke Pontianak harus pakai PCR Swab, jadi saya menunggu hasil itu keluar,” kata mantan Qoriah Internasional era tahun 1985-1986 ini.

Ia menjelaskan, hasil tes swab PCR itu baru diketahui hasilnya pada Sabtu siang, sehingga ia pun membatalkan keberangkatan pulang menggunakan pesawat Sriwijaya Air pada hari Sabtu tersebut.

“Karena PCR Swab baru keluar tadi, akhirnya saya jadinya berangkat besok (Minggu) menggunakan pesawat Air Asia,” ujar Rachmawati.

Hj Rachmawati mengatakan dirinya bersyukur masih diberi umur panjang atas batalnya berangkat mengikuti pesawat tersebut.

“Tadi banyak yang telepon juga, anak, dan saudara yang di Mempawah dan Sambas. Pihak keluarga juga sebenarnya sudah tahu kalau saya rencana pulang hari ini,” katanya.

Sementara itu Agustiawan, pemuda asal Kota Singkawang juga bersyukur tidak ikut terbang dengan maskapai Sriwijaya Air yang kehilangan kontak pada Sabtu (9/1).

Dia yang saat ini sedang kuliah di Bandung, sempat ingin pulang ke Kota Singkawang dengan menumpangi pesawat Sriwijaya Air lantaran ibunda sedang sakit. Namun, kepulangannya itu justru dicegah oleh sang ibu dan meminta Agus untuk fokus kepada Ujian Akhir Smester (UAS).

Meski telah membeli tiket, kepulangannya dengan menggunakan maskapai Sriwijaya Air tersebut dibatalkan.

“Rencananya dari Jogja ke Jakarta terus berangkat ke Kalbar, tapi Agus batalkan, kalau misalkan tidak dibatalkan, Agus pasti berangkat ke Kalbar tanggal 9 sore ini pakai Maskapai Sriwijaya,” jelas Agus dilansir Tribun Pontianak, tadi malam.

Ia sangat bersyukur dirinya tidak ikut dalam pesawat tersebut.

“Bersyukur sekali, karena Allah masih berikan kesempatan untuk mengingat-Nya, Allah Maha Baik,” tutur Agus.

Dia harapkan ada kabar baik dari para penumpang dan awak pesawat Sriwijaya Air yang kehilangan kontak.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *