Hikmah Malam : Berserah Diri Kepada Allah, Hati Terasa Lebih Tenang

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tentunya menyisakan duka mendalam bagi banyak pihak, terutama keluarga korban.

“Bertawakal-lah kepada Allah atas apapun yang terjadi..”Kalimat ini sering kita ucapkan kepada sesama muslim saat dilanda musibah. Dengan berserah diri kepada Allah, musibah yang dihadapi terasa lebih ringan dan hati menjadi lebih tenang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bertawakal, atau berserah diri pada Allah terasa semakin mudah dilakukan setelah kita terus menerus belajar menghamba pada Pemilik Kehidupan, Allah.

Berserah diri kepada Allah, mempunyai filosofi jika manusia itu mewakilkan, seperti kata “tawakal” diambil dari kata wakala yang berarti wakil dan mewakilkan apapun yang terjadi dan mempercayakan semua itu hanya kepada Allah semata.

“Barang siapa bertawakal kepada Allah, ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS al-Anfal [8]: 49).

Dengan cara memasrahkan kejadian yang menimpa baik kejadian positif, menyenangkan ataupun buruk dan memilukan adalah kehendak Allah semata.

Jangankan kejadian kecelakaan pesawat, Gempa bumi, gunung meletus, kecelakaan, gagal dalam ujian, bangkrut atau banyak lagi yang lainnya merupakan kehendak Allah, bahkan hal yang paling kecil sekalipun, semisal daun yang gugur adalah atas pengetahuan Allah!

“…dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)….” (al-An’aam: 59).

Berbagai manfaat positif yang bisa dipetik saat seseorang memasrahkan segala sesuatunya hanya pada Allah, yakni selain hati menjadi tenang, tidak khawatir atas apapun yang menimpa, menghilangkan kecemasan yang berlebihan, keraguan yang membelenggu dan berupaya menjalani kehidupan dalam jalurNya.

Hal lainnya yang cukup membuat lega perasaan saat kita hanya bertawakal hanya pada Allah adalah menjaga ritme perasaan, saat mendapat rezeki atau kemenangan, manusia tidak akan merasa senang yang membuncah, pun saat mendapat kemalangan atau kesedihan yang mendalam, ia tidak terlalu larut dan segera bangkit dari keperpurukan.

Apapun yang terjadi atas kehendak Allah, anak, jabatan, harta benda,ketenaran hanya semata-mata milik Allah. Jika Dia berkendak untuk mengambil, tidak ada yang menghalangi. Pun, jika Dia berkenan untuk menambah, maka tak ada satupun yang bisa merintangi atau menutupi. (Dbs)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *