Daftar Donatur Palestina
Hajinews – Setiap manusia punya sejarah dan masa lalunya. Baik kelam atau buram. Tapi, tentu juga ada baiknya. Meski mungkin bak setitik pasir di padang pasir..
Puisi dan Kesaksian Ariel tentang KH. Ba’asyir yang selama ini tidak diketahui publik. Ibarat setitik pasir itu..
Sama-sama pernah menjadi penghuni Lapas Gunung Sindur Bogor, Ariel vokalis band Noah ternyata pernah menjadi tetangga sel dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Sel mereka yang berhadap-hadapan membuat Ariel setiap hari melihat dari dekat keseharian pemimpin ponpes Ngruki Solo ini.
Dalam buku ‘Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012’ (KPG, 2012), Ariel menuangkan pengalamannya saat berada di dalam penjara bersama Ba’asyir. Di buku itu, Ariel kerap memperhatikan apa yang dilakukan Ba’asyir di pagi hari. Salah satu yang dilakukan Ba’asyir adalah olahraga dengan berlari-lari kecil.
“…Pak Ustad pun keluar dari selnya, mengenakan celana yang panjangnya sampai di bawah lutut. Pak Ustad juga memulai aktivitasnya berlari-lari kecil bolak-balik sepanjang koridor sel,” tulis Ariel.
Bagi Ariel, pemandangan itu memberinya pengalaman puitik, yang lantas dituliskannya dalam buku itu. Ariel terpekur memandang dua orang yang sudah tua, justru bersemangat memulai hari.
“Sementara saya seorang muda yang tidak bisa tidur sejak kemarin, hanya duduk terdiam sambil memegang bloknot kecil di tangan kiri dan sebatang rokok di tangan kanan,” Ariel melanjutkan.
Berikut tulisan Ariel tentang Ba’asyir, yang ditulisnya seperti larik-larik puisi, meski belum dapat dikategorikan sebagai puisi secara epistemologis:
Ba’asyir tua, berlari kecil di gang yang bergema
Larut dalam dunianya sendiri
dia tidak menoleransi dunia
sehingga dunia tidak menolerensinya
keras memang, tapi apalah arti pendirian jika tidak keras
hitam atau putih, tapi tidak abu-abu
keras memang …
andai saja dunia melihat kebenaran yang dia lihat.
