Namun, masih banyak orang yang lalai memanfaatkan waktu di dunia. Sehingga, ketika meninggal, ia tidak membawa amalan cukup untuk menghadap sang pencipta.
Kematian bukan hal yang harus dicemasi karena ia sudah pasti datang. Namun, sebelum ajal menjemput, adakalanya menyiapkan diri sebaik mungkin.
Pendakwah Ustadz Taufiqurrahman dalam program Cahaya Hati menjelaskan ada 4 hal yang harus disiapkan dalam menghadapi kematian:
1. Tingkatkan Iman
Percaya bahwa keberadaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah keyakinan yang harus ditanamkan pada setiap jiwa manusia. Dengannya, kunci keselamatan dunia dan akhirat akan terjamin. Ustadz Taufiqurrahman menyampaikan bahwa orang yang benar-benar beriman memiliki tiga syarat.
“Pertama, menanamkan keyakinan dalam hati. Kedua, membuktikan secara lisan. Ketiga, membuktikan secara perbuatan,” katanya.
Iman tidak perlu diperlihatkan kepada khalayak, cukup buktikan dengan perbuatan. “Terkadang, anak muda zaman now yang imannya kurang matang. Depannya sama, sami’na, yaitu kami dengar, lalu wa pikir-pikir dulu. Kebanyakan mikir sehingga amalan tersebut terlewatkan,” ujar Ustaz Taufiqurrahman.
2. Tanamkan Ilmu
Ustadz Taufiqurrahman mengatakan segala sesuatu jika sudah mempunyai ilmunya, Insya Allah lancarkan kematian. Ilmu yang dimaksud di sini adalah, salat 5 waktu, sering membaca Al-Quran.
“Selain itu berpuasa di bulan Ramadhan, perbanyaklah puasa sunah karena dapat mencegah diri dari perbuatan mungkar. Jangan pernah melewatkan sedekah jariyah. Bukan hanya dilakukan ketika sedang lapang saja, namun saat sedang sempit sekalipun. Selalu jaga silaturahmi, karena Allah sangat mencintai hamba-Nya yang tidak memutus tali silaturahmi. Dan perbanyak membaca selawat kepada Nabi Muhammad agar mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat,” ungkapnya.
3. Tetaplah Istiqamah
Sebagai seorang muslim, kita diharapkan tetap istiqamah. Namun, istiqamah bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Sebab, banyak sekali godaan yang hadir di saat manusia hendak teguh pada pendiriannya. Untuk itu, perbanyaklah melakukan perbuatan amal dan memperkuat ibadah aku kamu tetap istiqamah di jalan-Nya.
4. Senantiasa Bertobat
Berapapun besar dosa yang kita lakukan, Allah akan tetap membukakan pintu tobat selama nyawa masih di kandung badan dan matahari belum terbiat dari barat.
Allah berfirman dalam (QS. Az Zumar: 53)
“Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Sumber : kumparan