Daftar Donatur Palestina
Oleh Abdullah Al Fakir/AS
Hajinews – Tidak mencari cari kesalahan sesama manusia adalah akhlak mulia
Islam merupakan agama yang sempurna dan sangat menghormati hak dalam bersaudara antara sesama manusia
Islam sangat menjamin hak-hak setiap individu maupun masyarakat dan melarang perbuatan yang menyerempet kepada hak-hak pribadi maupun aib dari setiap manusia.
Mencari-cari kesalahan orang lain dengan menyelidikinya atau memata-matai adalah haram, sikap yang dilarang dalam Islam karena itu sikap buruk
Orang yang beriman dan Orang yang berakal sehat akan berprasangka baik kepada sesamanya
Hanya Orang orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan diiringi dengan perbuatan jahat
Mencari cari kesalahan sesama manusia haram hukumnya dan menuduh atau memfitnah tanpa bukti termasuk dosa besar dan bentuk kedzaliman yang diancam dengan azab yang pedih
Menuduh manusia tanpa bukti diazab Allah bagaimana pula dengan penegak hukum yang memfitnah dengan merekayasa kasus kepada sesamanya yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar ; nama baik, harta bahkan nyawa
Memfitnah adalah merupakan usaha menyiarkan sesuatu berita tanpa dasar kebenaran, dengan tujuan untuk mencemarkan nama baik seseorang, menanamkan kebencian, menumbuhkan permusuhan serta memupuk kedengkian.
Tujuan fitnah tersebut agar mudah untuk mencapai segala cita-cita para pelaku fitnah.
Fitnah adalah nafsu jahat yang selalu merasuk dalam diri mereka untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dll
Hal itu dilakukan oleh orang atau pejabat yang nilai keimanannya dalam titik nadir dan atau mereka memang tidak beriman seperti komunis, orang kafir dan sebangsa itu
Allah Ta’ala berfirman:
………Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar”. (QS. An Nur: 11).
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” (Al-Hujurat : 12)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”(HR: Bukhari dan Muslim)
Allah Ta’ala berfirman;
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan(fitnah) kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar (Al Buruj-10)
Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
………Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(Al Baqarah – 217)
Wahai manusia takutlah kepada Allah yang siksanya sangat menyakitkan, janganlah menuduh manusia dengan tuduhan dusta, merekayasa kasus hanya untuk bisa mengurung dan membungkam mereka didalam penjara
Janganlah memerangi agama Allah karena kalian tidak akan mampu menghilangkan Islam dari muka bumi sebab Islam dijaga oleh Allah, untuk kembalilah ke jalan yang Allah ridhoi sebelum ajal kalian tiba
Bumi Allah, 15 Januari 2021
