Kalimantan Diterpa Banjir, Said Didu: Bertobatlah para Perusak Alam

Banjir Kalimantan Selatan (foto: merdeka)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Kalimantan Selatan diterpa banjir, mantan staf khusus menteri ESDM, Muhammad Said Didu turut meluapkan isi hatinya tentang menyeru bertobat pada perusak alam.

Seperti diketahui, masyarakat di Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah berjuang menghadapi bencana banjir yang tidak biasa. Begitu banyak rumah warga yang terendam, pun berbagai aktivitas lumpuh.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Yang paling pilu adalah, di mana adanya korban jiwa akibat musibah banjir, yang mestinya bisa tanggulangi sejak awal. Menanggapi hal tersebut, Said Didu, ikut memberikan tanggapannya. Ia menyinggung pihak-pihak yang diduga merusak paru-paru dunia.

Dengan memanggil para perusak hutan dan pembuat kebijakan di Kalimantan, Said Didu meminta pihak-pihak tersebut untuk melihat bencana yang terjadi akibat keserakahan mereka.

“Wahai para perusak hutan (termasuk pembuat kebijakan) di Kalimantan – silakan saksikan bencana akibat keserakahan kalian. Bertobatlah kepada Allah atas kerusakan yang kalian sudah lakukan. Mari kita doakan Saudara-Saudara kita di Kalimantan agar tetap selamat dan terhindar dari bencana,” tulis Sadi Didu dalam cuitannya, dilansir arrahman, Senin (18/1).

Ia meminta agar orang-orang yang dinilai perlu bertanggung jawab atas bencana banjir Kalsel itu untuk segera bertobat kepada Tuhan atas kerusakan yang dilakukan. Ia juga meminta masyarakat pada umumnya untuk memanjatkan doa agar warga Kalimantan tetap dalam keadaan selamat dan terhindar dari bencana.

Sejak diunggah pada Minggu (17/1/2021), cuitan Said Didu mengenai bencana banjir yang menerjang kawasan Kalimantan telah disukai lebih dari seribu pengguna Twitter.

 

Komentar warganet di medsos

Ada ratusan lainnya yang ikut membagikan ulang cuitan tersebut. Selain itu, banyak warganet yang ikut berkomentar mengenai kerusakan alam yang terjadi di paru-paru dunia itu.

“Barusan nonton di @OfficialiNewsTV, katanya akibat hujan yang tinggi dan air pasang laut. Gak ada disinggung kebijakan dan aktivitas pertambangan maupun sawit mas, jadi jangan singgung pemerintah pusat dan daerah, pengusaha juga. Mereka peduli hanya uang,” tulis akun @senopai***.

“Dan mereka melihatnya dari televisi di istana-istana mereka sambil makan popcorn atau camilan lain dan bercanda bersama anggota keluarga lainnya,” komentar akun @ndh******.

“Tobat juga dengan mengembalikan fungsi hutan kan pak? Karena apabila tetap sawit yang jadi primadona, hutan hujan tropis lenyap, toh bakal terulang lagi,” tanggapan akun @afmas****.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *