Hajinews.id – Korban gempa bumi di Kabupaten Mamuju harus mencari Kartu Keluarga (KK) di reruntuhan rumah. Demi mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hal ini diungkapkan Firman, warga di Jalan Baharuddin Lopa, Mamuju, Sulawesi Barat.
Firman mengatakan, saat datang meminta bantuan di salah satu posko pemerintah, warga diwajibkan memperlihatkan kartu keluarga. Sebagai syarat mendapatkan bantuan.
“Saya memberanikan diri kembali di rumah mencari Kartu Keluarga yang sudah tertimbun. Padahal takut ada gempa susulan,” kata Firman dilansir terkini.id pada selasa (19/1)
Demi mendapatkan bantuan, Firman kembali ke instansi yang menyediakan paket bantuan untuk pengungsi gempa bumi Sulawesi Barat.
“Alhamdulillah, setelah saya mendapat Kartu Keluarga, saya kembali ke tempat tadi. Saya antri lama. Alhamdulillah dapat walau mie instan saja. Tapi tetap kami syukuri,” kisahnya.
Firman berharap kepada pemerintah tidak perlu mempersulit warga untuk mendapat bantuan. Misalnya harus bersyarat memiliki Kartu Keluarga atau KTP.
“Ini kan bencana, dipastikan banyak masyarakatnya yang menjadi korban tidak sempat mengambil Kartu Keluarga atau KTP. Jadi, kami berharap semoga pemerintah bisa memahami dan mengerti,” harap Firman.
Sebelumnya, Dinas Sosial Kabupaten Mamuju mewajibkan korban yang ingin mendapat bantuan sembako memperlihatkan kartu keluarga agar bantuan tepat sasaran. Namun setelah protes muncul, dinas sosial meninjau kembali kebijakan tersebut. (Sitha/terkini.id)