Heboh Dokter Meninggal Usai Divaksin, dr Tifauzia Nyindir Lagi: Kejadian Serupa Akan Mewarnai 2021

Dokter Tifauzia Tyassuma. (Ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Foto dokter meninggal usai divaksin Covid-19 yang diunggah akun Facebook Prof. Yuwono mendadak viral di jagat maya. Dalam postingannya, Prof. Yuwono menjelaskan bahwa almarhum merupakan dokter asal Palembang yang berusia 49 tahun Ia ditemukan meninggal di dalam mobil. Padahal, sebelumnya tidak punya riwayat comorbid ataupun riwayat dirawat di rumah sakit.

“ALLAHUMMAGHFIRLAHU

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Semalam sahabatku (dokter, 49 thn) ditemukan wafat di mobilnya. Kamis kemarin ia divaksin. Ia tidak punya comorbid & tak ada riwayat dirawat di rumah sakit.

Apakah ini ada hubungannya dgn vaksin? Perlu penjelasan dari dinkes kota sebagai penanggungjawab vaksin sekaligus lembaga di mana sahabatku mengabdi. Sebagai dokter saya sdh bilang bhw pemberian vaksin atau obat apapun harus benar2 ilmiah dg jaminan safety & efficacy yg baik.

Tidak ada yg kebetulan di dunia ini dan tidak ada mushibah termasuk kematian kecuali sudah digariskan oleh Allah. Manusia diberi kebebasan bersikap & bertindak sesuai dgn kapasitas keilmuannya. Karena itu saya tak jemu mengingatkan utk selalu memutuskan, bersikap & berbuat berdasarkan ilmu bukan berdasar kepentingan.

Moga para pemimpin bijak dalam hal apapun karena mereka akan diminta pertanggungjawabannya.

Selamat jalan sahabatku, Allah menyayangimu,” demikian tulis Prof. Yuwono di laman Facebooknya, dikutip Senin, 25 Januari 2021.

Usai korban meninggal, Dinas Kesehatan Kota Palembang kemudian memberikan penjelasan dokter berinisial JF itu meninggal dunia bukan karena vaksin Covid-19, melainkan kekurangan oksigen.

“Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik, yang bersangkutan meninggal karena kekurangan oksigen. Tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan,” kata Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan.

Menanggapi kasus meninggalnya dokter tersebut, akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute, dr Tifauzia Tyassuma kembali menyentil pemerintah terkait penyelenggaraan vaksinasi Covid-19.

“Kejadian seperti ini akan mewarnai hari-hari di tahun 2021. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) akan dicatat dan dilaporkan,” kata dr Tifa melalui akun Facebooknya, Tifauzia Tyassuma.

“Penerima vaksin yang menjadi korban akan dicatat dan dilaporkan, dan yang meninggal akan dikubur,” lanjutnya.

Sementara itu, kata dr Tifa, pemerintah akan sibuk melakukan klarifikasi demi meyakinkan masyarakat bahwa penyebab kematian itu bukan karena vaksin Covid-19.

“Dan klarifikasi dari Pemerintah dan Para ProVaks hardcore akan bilang bahwa Korban meninggal bukan karena Vaksinasi, tetapi karena jantung berhenti berdetak, paru tak mampu mengambil nafas, dan batang otak berhenti bekerja,” katanya.

“Pasti bukan karena Vaksin. Apalagi Vaksin Cina yang jelas-jelas sangat aman,” sindir dr Tifa.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *