AS Paling Keras Bela Wanita Muslim Uighur saat Jadi Korban Rudapaksa di Xinjiang

(Foto: matamatapolitik)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Fakta baru terkait kondisi Muslim Uighur di balik kamp penahanan Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) di Xinjiang kembali dibongkar oleh media asing. Dunia pun terguncang melihat laporan BBC terkait pengakuan Muslimah Uighur soal aktivitas ketika ditahan dan diperlakukan keji oleh Pemerintah China di Xinjiang yang ditayangkan, Rabu (3/2/2021)

Media Inggris itu menyebut sejumlah wanita Muslim Uighur yang sebelumnya ditahan pemerintah China di Xinjiang mengaku ikut menyaksikan atau bahkan menjadi korban pemerkosaan, pelecehan, hingga penyiksaan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Perempuan di kamp ‘reedukasi’ China telah mengalami pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penyiksaan yang sistemik,” kata penyiar BBC dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Forbes, Jum’at (5/2/2021).

Kesaksian

Tursunay Ziawudun, salah satu wanita Muslim Uighur yang berhasil kabur ke Amerika Serikat (AS) mengatakan hal ini terjadi setiap malam di kamp-kamp Pemerintah China di Xinjiang.

“Para wanita dikeluarkan dari sel ‘setiap malam’ dan diperkosa oleh satu pria China bertopeng atau lebih (dari satu),” kata Tursunay kepada BBC.

Ketika sempat ditahan di kamp Xinjiang, Tursunay mengaku sudah disiksa dan diperkosa sejumlah pria China sebanyak tiga kali.

Kisah serupa juga dituturkan oleh Qelbinur Sedik, wanita Uzbek dari Xinjiang yang mengajarkan bahasa China kepada Muslim Uighur di kamp-kamp ‘reedukasi’ tersebut.

“Pemerkosaan sudah menjadi budaya. Mereka memerkosa secara bersama-sama, dan polisi China bukan cuma memerkosa, tetapi juga menyetrum mereka,” kata Qelbinur.

“Mereka menjadi subyek dari penyiksaan yang begitu mengerikan,” ucap Qelbinur menyinggung kondisi Muslim Uighur di balik kamp Xinjiang.

Guru lain, Sayragul Sauytbay mengatakan petugas keamanan ‘memilih gadis dan wanita muda yang mereka inginkan dan membawa mereka pergi’.

Gulzira Auelkhan juga menuturkan cerita yang tak kalah mengerikan soal pengalamannya ketika melihat pemerkosaan di dalam kamp Xinjiang.

“(Petugas keamanan) melepaskan pakaian mereka dan memborgol mereka (wanita Muslim Uighur) sehingga mereka tak bisa bergerak,” kata dia.

“Kemudian saya akan meninggalkan wanita di dalam ruangan dan seorang lelaki akan masuk—beberapa pria China keluar atau petugas kepolisian,” tuturnya.

“Saya akan duduk diam di samping pintu dan ketika pria itu keluar dari ruangan, saya masuk untuk mengantar wanita (Uighur) ke kamar mandi,” ucap dia.

Gulzira juga mengatakan para pemerkosa bersedia membayar lebih untuk memilih yang paling cantik dari wanita-wanita Muslim Uighur.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS segera mengutuk aksi kejam Pemerintah China terhadap wanita-wanita Muslim Uighur di kamp Xinjiang.

AS Sangat Terganggu

“Kami sangat terganggu dengan laporan-laporan, termasuk pengakuan tangan pertama terkait pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap para wanita di dalam kamp penahanan untuk etnis Uighur dan Muslim lain di Xinjiang,” kata dia dikutip dari Al Jazeera.

Jubir Kemenlu AS menegaskan kembali tuduhan ‘kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida’ yang dilakukan Pemerintah China di Xinjiang.

“Kekejaman ini mengejutkan hati nurani dan harus dihadapkan dengan konsekuensi yang serius,” ujarnya tegas.

Pejabat itu mengatakan China harus membuka jalan untuk ‘penyelidikan cepat dan independen dari pengamat internasional’ terkait tuduhan pemerkosaan ‘di samping kekejaman lain yang dilakukan di Xinjiang.(ingeu/dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *