Beneran Semarang Banjir?

Beneran Semarang Banjir?
Foto : semarang banjir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik

Hajinews – Saya kok belum begitu percaya, kalau Semarang banjir. Rasanya, seperti mimpi saja ? Biasanya, kalau ada banjir, selain banjir air juga banjir hujatan. Kemudian disusul tuntutan gubernur mundur, tentu setelah menyalahkan gubernur karena tak becus menangani banjir.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Parameter banjir, itu biasanya bukan luapan air tapi luapan kritik dan sumpah serapah pada pemimpin daerah Kok ada kabar Semarang banjir, tapi kok sepi kritikan kepada Ganjar Pranowo ? Apakah belum berubah, bahwa Semarang itu masih ibukota Provinsi Jawa Tengah? Saya khawatir, ibukota ibukota Provinsi Jawa Tengah sudah pindah.

Atau, apakah ini dampak Gubernur Jawa Tengah dari partai banteng ? Sehingga, tak ada yang seradak seruduk ? Biasanya, genangan kecil di metafora kan sebagai banjir bandang. Kali ini, saya curiga, Semarang tidak banjir, hanya ‘sedikit tergenang’.

Apa iya, itu wujud komitmen dan seriusnya *Ganjar Pranowo dengan program di rumah aja ? Kalau iya, apakah banjir di Semarang ini merupakan sebuah desain bukan insiden ? Apakah, ini adalah cara agar rakyat disiplin dirumah aja saat pandemi ?

Tidak ada penguasa yang mau menyengsengrayakan rakyatnya. Jadi, negara bisa memaksa rakyatnya. Rakyat, kalau diperintah di rumah ya dirumah. Jangan membantah.

Rakyat harus taat kepada penguasa, ga boleh membantah. Kalo penguasa bilang dirumah ya di rumah. Ga boleh keluar, susah amat diaturnya ?

Entahlah, yang jelas saya benar-benar berduka, Semarang banjir. Saat pandemi belum surut, kini Semarang di genangi air. Dan pemimpin negeri ini, baik di pusat maupun di daerah, tidak juga segera menginsyafi bahwa berbagai musibah dan bencana ini adalah akibat maksiat kepada Allah SWT.

Semua pejabat seperti buta dan tuli tidak mendengar dan melihat derita rakyatnya. Ditengah musibah dan pandemi, pejabat tetap saja korupsi. MALING2 APBN… TAK KUNJUNG RIMBA

Islam dan Syariahnya justru dituduh radikal, jilbab dipersoalkan, *dinar dirham dikriminalisasi, ormas Islam dibubarkan. Sementara, warga negara Amerika melenggang bebas jadi bupati.

Lagunya NKRI harga mati, tapi emas Papua dirampok Amerika diam saja. Lagunya Aku Pancasila, tapi kezaliman terus merajalela.

Syariah Islam yang semestinya diperlakukan sebagai solusi, justru dipersekusi. Entahlah, mau jadi apa negeri ini kalau diteruskan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *