Inilah Keistimewaan Ulama Sebagai Pewaris Nabi Bukan Pewaris Penguasa, Jangan Sakiti Mereka!

Keistimewaan Ulama Sebagai Pewaris Nabi Bukan Pewaris Penguasa
ilustrasi ulama muslim
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Penerapan sistem sekuler ditengah masyarakat tentu menjadikan depolitisasi Islam menjadi suatu hal yang wajar, karena pada hakekatnya paham yang dikembangkan adalah memisahkan agama dari urusan kehidupan.

Sehingga urusan politik pun harus terpisahkan dari urusan agama, hal tersebut membuat para ulama hanya boleh menyuarakan Islam dalam lingkup hubungan dengan afwal saja.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Padahal Islam adalah agama yang luas, yang juga mengatur hubungan sesama manusia, dimana aktivitas politik melibatkan interaksi sesama manusia yang Islam pun memiliki aturannya.

Oleh karena itu, penerapan aturan Islam ditengah umat merupakan salah satunya cara melindungi martabat serta kemuliaan para ulama.

Sejatinya ulama adalah pewaris Nabi bukan pewaris penguasa, ulama hanya boleh menyampaikan apa yang sudah diperintahkan Allah dan Rasulnya bukan atas perintah atau pesanan penguasa.

Seorang ulama dikatakan sebagai ulama yang sejati ketika tidak sekedar mengetahui tsaqofah Islam saja namun juga harus ditunjukkan dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT yang dapat dilihat dari amal dan aktivitas sehari-hari.

Ulama sejati tidak akan menjual ilmu dan agamanya untuk mencari harta benda dunia dengan cara menjual ayat, memutar balikkan tsaqofah Islam dan mengajak jauh dari ketakwaan Allah SWT dan Rasulnya, karenanya adalah hal bahaya bagi umat Islam yang memusuhi ulama sejati.

Sebab, Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa saja yang memusuhi wali-Ku (Allah) sungguh Aku (Allah) telah mengumumkan perang kepada dirinya “ (HR.Bukhari)

Selain itu memusuhi ulama juga merupakan sifat munafik yang dibenci dalam Islam.

“Orang-orang munafik yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin, yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka, Allah akan membalas penghinaan mereka itu dan untuk mereka adzab yang pedih “ (QS At Taubah:79)

Semoga Allah SWT selalu melindungi ulama-ulama yang sholeh dan kaum muslimin dapat senantiasa menghormati, menyayangi dan melindungi ulama para pengemban risalah Islam. Wallahu a’lam bishawab

Sumber : lingkar