Islam Sempurna : Haramkan ajaran Muhammad ?

Islam Sempurna : Haramkan ajaran Muhammad ?
Mahfud MD
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Abdurrahman Lubis, Pemerhati Keislaman

“Hari ini Aku sempurnakan Dien-mu, Aku cukupkan nikmat atas kalian, dan Aku ridho Islam sebagai Dien untuk mu”. (QS al Maidah 3).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews – Tiba tiba Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menegaskan bahwa, “meniru sistem pemerintahan Nabi Muhammad SAW haram hukumnya”.

Ia menegaskan hal itu pada Diskusi Panel Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia di Gedung PBNU Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (25/1).
Sebaiknya pernyataan Mahfudz MD jangan mengatas namakan jabatan, memalukan, karena kefahamannya terhadap Islam demikian rendah dan dangkal, sedengkul.

Ia bicara sama sekali tak didukung referensi,  bahkan bertentangan dengan nash al Quran dan Hadis. Yang terasa hanya aroma hasad dan kebencian.

Menurut Mahfud, pemerintahan Nabi Muhammad menggunakan sistem legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Jelas… itu asbun (asal bunyi).

Eksekutif, legislatif dan yudikatif, teori Montesque, tak pernah ada di zaman Nabi Saw. Sistem Nabi adalah Nubuwwah dan khilafah. Keduanya dijamin syurga. Trias politica-nya Montesque, tak ada jaminan syurga.

Setelah Nabi Muhammad SAW sendiri, adakah umat Islam yang bisa memerankan ketiga-tiganya seperti Nabi Muhammad ? Menurutnya, umat Islam tidak mungkin lagi  menyamainya. Oleh karena itulah, menurutnya, dilarang mendirikan negara seperti yang didirikan Nabi Muhammad SAW.

Ini pernyataan “bingung”, Ia yang bikin pernyataan,  Ia yang membantah.

Guru Besar Tata Negara Universitas Islam Indonesia, ini, menawarkan konsep, “negara Islami, bukan negara Islam”.
Makin bingung, “rumahnya kafir tapi dalamnya Islam”, gitu …?

Di dalam negara islami, yang ditekankan adalah nilai-nilai Islam dipraktikkan oleh pemerintah dan masyarakatnya.
Nah,  numpang tanya pak Menko, Jilbab dilarang, apakah itu Islami ?

LGBT didukung, itu Islami, pabrik miras bejibun, pejabat muslim koruptor, Islami ? Islami ?  Rakyat sendiri dibunuh,  Islami ?
Pelacuran berkedok wisata, itu Islami  ?

“Kita tak perlu negara Islam, tapi negara islami,” katanya. Negara di dalam negara islami penduduknya taat hukum, sportif, tepat waktu, antikorupsi, dan sifat-sifat lainnya yang diajarkan ajaran Islam.

“New Zealand islami itu, Jepang islami,” katanya lagi. “Keduanya, Malaysia dan Indonesia ingin membangun masyarakat islami, tapi bukan teokrasi Islam,” jelas Mahfud.

Menurutnya, apa yang dilakukan negara-negara Islam dengan bentuk negara berbeda-beda, tidak melanggar ajaran Islam. Pasalnya, “dalam Al-Qur’an tidak menetapkan sama sekali bentuk negara yang harus dijalankan”.

Jelas, pernyataan pak Menko tak didukung referensi. Baca dong ayat 55 Quran An Nur, baca juga hadis Nabi Saw, dan bagaimana pengangkatan Abu Bakar Assiddiq Ra menjadi khalifah.
Ketika Rasulullah Saw wafat, orang Anshor naik mimbar dan menyatakan, yang pantas menjadi khalifah adalah kaum Anshor, karena sudah banyak menolong kaum muhajirin. Kemudian Abu Bakar As Siddiq gantian naik mimbar, “yang pantas jadi khalifah adalah kaum muhajirin”, karena dua kali korban, di Mekah dimusuhi kafirin, di Madinah baru letak batu pertama. Semua orang menyatakan setuju terhadap khotbah Abu Bakar Ra.

Kalau setuju, saya tunjuk Umar bin Khattab Ra orangnya, karena Nabi Saw pernah bersabda, jika Allah Swt mengutus Nabi lagi, aku akan rekomendasikan Umar yang paling layak. Begitulah tingginya “naqom” Umar bin Khattab Ra di mata Nabi Saw.

Tapi,  saat itu juga Umar bin Khattab Ra menolak, dengan alasan, “selagi masih ada Abu Bakar as Siddiq Ra, engkaulah yang paling pantas. Karena ketika Nabi Saw sakit keras menjelang wafatnya,  engkau yang disuruh jadi imam sholat. Sedang Nabi Saw ikut berjemaah dalam keadaan duduk.  di belangmu.
Dan saat itu juga Umar bin Khattab Ra langsung ke mimbar dan membaiat Abu Bakar as Diddiq Ra, diikuti semua hadirin, Muhajirin dan anshor.

Lihat, sederhanya, tanpa kampanye, saling menolak karena merasa tidak pantas,  tanpa pilpres dan pilkada, sederhana dan berkualitas. Demikian juga diikuti oleh pelanjutnya, Umar bin Khattab Ra, Utsman bin Affan Ra, Ali bin Abi Thalib Ra. Dan, amirul mukminin  (khalifah) ini diridhoi Allah Swt dan dijamin masuk syorga.  Yang penting ada jaminan masuk syurga.

Ia, Menko mengutip Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu yang memperkuat pernyataan Mahfud MD. Ia menyebut penduduk negara Jepang itu menerapkan nilai-nilai ajaran Islam seperti disiplin, tetap waktu, amanah, serta sifat-sifat positif lainnya.

Pak Menko, sebelum seseorang bersyahadat, tak bisa dikatakan Islami, adapun perbuatannya terkesan baik, itu dari sudut pandang kebendaan secara umun. Sesuatu yang dikatakan Islami, kalau ia sudah syahadat, muslim dan beramal sesuai sunah Nabi Muhammad SAW.
Kalau tidak, mereka sia sia amalnya, masuk neraka dan kekal abadi selamanya. (QS al Baqarah 257).

Sehingga, katanya, “jika penduduk  Jepang mengucapkan dua kalimat syahadat, mereka adalah penduduk Muslim terbaik di dunia”.
Ini juga asal bunyi, karena seseorang begitu bersyahadat, maka “argo neter” amalannya baru start, dari nol, tak mungkin melampaui orang beriman yang lebih dulu darinya.

Kalau begitu, nanti akan ada klaim, kalau orang Amerika masuk Islam akan kebih baik dari sahabat Nabi Saw, etc.. etc…
Jadi sudah terlalu sering pejabat negara bicara tentang kepemimpinan Islam, tapi memakai aturan main dunia,  teori manusia. Islam adalah produk Allah,  kita hanya ibadah dan taat. Jangan berkreasi dalam akidah dan syariah,  kita taat perintah Allah dan ikut sunnah Nabi saw, 24 jam setiap hari.

Wallahu a’lam…

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *