Mencengangkan! Estonia Mulai Sadar Telah Disetir China, Termakan Modus Investasi

Ilustrasi ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Pemerintah Estonia mulai mengkhawatirkan cengkeraman Pemerintah China atas negaranya. Ekspansi Cina di Estonia membuat negara itu mulai merasa tertekan dan mulai sadar telah disetir China.

Namun terlambat bagi Estonia, China telah terlalu dalam menancapkan pengaruhnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam laporan tahunannya Badan Intelijen Luar Negeri Estonia, sebagaimana dilansir Tribunpekanbaru.com, Kamis (18/2/2021) melukiskan gambaran yang gamblang tentang China.

Dikatakan, China berhasil membungkam kritik, terutama mendominasi teknologi utama di Estonia dan negara-negara demokrasi lainnya.

Dilansir HuffPost, negara kecil Baltik ini memiliki pengalaman puluhan tahun dalam menghadapi perambahan otoriter Rusia.

Tindakan China di Estonia sekarang membunyikan lonceng peringatan serupa.

Laporan itu muncul seminggu setelah Estonia dan lima negara lain menghina Beijing dengan mengirim menteri berpangkat lebih rendah.

Bukan presiden atau perdana menteri ke KTT 17 + 1 yang diadakan oleh para pejabat China.

“Menerapkan doktrin kebijakan luar negeri China, atau menciptakan komunitas takdir yang sama akan mengarah pada dunia yang dibungkam dan didominasi oleh Beijing,” kata Badan Intelijen Estonia.

“Menghadapi konfrontasi yang berkembang dengan Barat, tujuan utama China untuk menciptakan perpecahan antara Amerika Serikat dan Eropa,” tambahnya.

Bagian laporan tentang China menyoroti kemampuan Beijing yang berkembang untuk melakukan operasi dan berpengaruh di Barat.

Melalui suntikan ekonomi, pengawasan warga negara China di luar negeri, dan pembinaan elit lokal.

Laporan itu juga memperingatkan kepemimpinan China memiliki tujuan yang jelas untuk membuat dunia bergantung pada teknologi China.

Dikatakan, pembuat 5G Huawei dan sistem navigasi BeiDou China telah mendominasi Eropa, terutama Estonia.

Latar belakang: Rusia telah lama menjadi perhatian keamanan terbesar Estonia, khususnya ancaman invasi militer.

China tidak menimbulkan ancaman militer ke Estonia.

Namun sepanjang tahun 2010-an, Estonia semakin waspada terhadap paksaan ekonomi Beijing untuk tujuan geopolitik.

Kemudian, spionase dunia maya, dan kemitraannya yang berkembang dengan Rusia.

Laporan intelijen luar negeri tahun ini menggunakan bahasa yang paling keras.

Kekhawatiran terbesar negara itu berupa pembongkaran tatanan dunia yang telah memungkinkan Estonia memperoleh kembali kemerdekaannya 30 tahun lalu.

“Kemakmuran dan pembangunan ikuti dalam 30 tahun terakhir,” kata Frank Jüris, peneliti di Institut Kebijakan Luar Negeri Estonia di Pusat Internasional untuk Pertahanan dan Keamanan, di ibu kota Estonia, Tallinn.

Gambaran besarnya: Estonia, seperti Republik Ceko, lebih blak-blakan dalam mengkritik China.

Dibandingkan negara-negara Eropa yang lebih besar seperti Jerman dan Prancis. Kasus Estonia seharusnya menjadi pelajaran bagi negara-negara berkembang di Asia Tenggara.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *