PWNU: Rumah Sedekah NU Harus Dikelola Orang yang Hubbul Wathon Minal Iman

Foto ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jatim KH Marzuki Mustamar menyebut Rumah Sedekah Nahdatul Ulama (NU) di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang harus dikelola oleh orang yang hubbul wathon minal iman.

Hal tersebut KH Marzuki sampaikan saat berkunjung ke rumah sedekah. Bukan hanya berkunjung di rumah sedekah, namun ia juga ikut dalam doa bersama sebagai syukuran perdana rumah sedekah tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Setelah melantunkan doa dan tahlil, KH Marzuki mengatakan bahwa rumah sedekah memang harus ada untuk masyarakat yang masuk dalam golongan fakir miskin.

Bahkan ia menyebut bahwa langkah yang dibuat ini adalah bentuk nyata di kala pandemi covid-19 banyak orang yang membutuhkan bantuan.

“Pandemi begini semakin banyak jumlah fakir yang membutuhkan santunan, hadirnya teman-teman seperti ini InsyaAllah bisa meringankan mereka sekalipun sebenarnya itu tugas negara tapi akan lebih baik kalau ada partisipasi dari rakyat atau sesama warga,” papar pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kecamatan Sukun, Kota Malang, sebagaimana dilansir Malangtimes, Rabu (17/2/2021).

Adanya Rumah Sedekah ini, KH Marzuki mengatakan harus dikelola dengan baik oleh orang yang memiliki ilmu agama dan memiliki jiwa nasionalis tinggi.

“Semakin banyak rumah sedekah yang dikelola oleh muslim nasionalis, maka semakin aman agama dan akidahnya juga semakin aman negaranya,” sebutnya.

Di sisi lain, jika rumah sedekah dikelola muslim yang non nasionalis yang selalu mencibir kepada Pancasila dan anti kepada bangsa sendiri, KH Marzuki menyebut bahwa kelompok seperti itu bisa mengancam kedaulatan negara.

“Kalau yang semakin kuat ini muslim tapi yang hubbul wathon minal iman, muslim yang cinta dan setia kepada bangsanya sendiri, semakin kuat Islamnya semakin kokoh NKRI nya,” tegas dia.

“Tapi kalau yang mengelola rumah sedekah orang nasionalis tapi tidak ngerti agama, mungkin semakin kokoh nasionalismenya tapi semakin rusak agamanya juga,” imbuhnya mengakhiri.(dbs)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *