Demokrasi, Sistem Dusta dan Ingkar Janji

Demokrasi, Sistem Dusta dan Ingkar Janji
ilustrasi: demokrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Ahmad Sastra

HajinewsDemokrasi adalah sistem politik yang berasas sekulerisme yang tidak menjadikan ajaran Islam sebagai landasan dalam berpola pikir dan berpola sikap. Secara filosofis, demokrasi berpaham antroposentrisme dimana manusia dijadikan sebagai sumber segalanya. Bahkan demokrasi juga berpaham antropomorpisme dimana manusia berdaulat atas penyusunan hukum dan perundang-undangan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sementara Islam adalah sistem hidup yang berasaskan tauhid, dimana Allah adalah sumber kedaulatan hukum dan perundang-undangan. Manusia sebagai hamba Allah hanya diberikan kewajiban taat sepenuhnya kepada hukum dan aturan Allah. Ijtihad hukum yang dilakukan oleh para ulama juga tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist. Jadi antara demokrasi dan Islam bagaikan bumi dan langit, sebab demokrasi berasal dari bumi, sementara Islam berasal dari  langit.

Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam. [QS. Al-A’râf/7 : 54]. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus. [QS. Yusuf/12 : 40]. Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? [QS. Al-Mâ`idah/5 : 50].

Demokrasi selalu berdusta dan ingkar janji karena merupakan rekayasa manusia demi kepentingan duniawi semata. Jargon dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat justru seringkali hanya sebagai pepesan kosong, janji-janji kampanye pemilu demokrasi hanyalah dusta belaka. Secara genetik, demokrasi lebih dekat kepada karakter munafik, jika tidak hendak disebut kufur. Bahkan jika percaya kepada manusia sebagai sumber kebenaran hukum, bisa menjerumuskan kepada kesyirikan.

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.[QS. al-An’âm/6 : 82]. Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur`an) kepadamu dengan terperinci ?. Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Qur`an itu diturunkan dari Rabbmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. [QS. al-An’âm/6 : 114].

Banyak karakter kemunafikan yang selalu dipertontonkan oleh sistem demokrasi yang jelas-jelas dilarang oleh Allah, diantaranya adalah ingkar janji, berdusta, mengkhianati rakyat dan sumpah palsu.

Larangan Ingkar janji ditegaskan oleh Allah : Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS An Nahl : 91)

Sementara larangan berdusta dinyatakan dalam sebuah hadits :  Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim). Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 24 yang artinya: Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *