Anggap Pemerintah Mabuk Utang hingga Buat Perpres Miras, Ustadz Fadlan: Anak Papua adalah Aset Gemilang Bangsa

Anggap Pemerintah Mabuk Utang hingga Buat Perpres Miras, Ustaz Fadlan: Anak Papua adalah Aset Gemilang Bangsa
Pemimpin Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) sekaligus pendiri Pesantren Nuu Waar melalui yaitu Ustadz Fadlan Garamatan soroti Perpres soal Investasi Industri Miras di Papua.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Ustadz kondang pendiri Pesantren Nuu Waar melalui Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Ustadz Fadlan Garamatan menyatakan ikut menentang Peraturan Presiden (Perpres) No. 10 Tahun 2021 terkait investasi industri minuman keras (miras) di Papua.

Seperti diketahui bahwa Perpres yang diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 2 Februari 2021 lalu itu disebut berlaku untuk empat Provinsi, seperti Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, dan Papua.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ustadz Fadlan Garamatan menilai dengan adanya kebijakan oleh pemerintah seperti ini, seolah menampakkan kondisi pemerintahan yang sedang mabuk karena tengah terlilit utang yang menumpuk.

Sehingga pemerintah mengambil langkah untuk mendapatkan keuntungan yang dinilainya haram.

Langkah tersebut, menurut Ustadz Fadlan, hingga kini terus mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah serta para tokoh agama di Papua.

Pemerintah mulai mabok dan rasa puyeng dengan utang dengan menghalalkan segala macam cara untuk merauk keuntungan yang serba haram, dengan keluarnya PP tentang di bangunnya Pabrik Miras di Irian,” kata Ustadz Fadlan Garamatan seperti dikutip dari akun Twitternya, Senin, 1 Maret 2021.

Pemerintah mulai mabok dan rasa puyeng dengan utang dengan menghalalkan segala macam cara untuk merauk keuntungan yang serba haram, dengan keluarnya PP tentang di bangunya Pabrik Miras di Irian,— Fadlan R Garamatan (@fadlannuuwaar) February 26, 2021

Ustadz Fadlan Garamatan mengungkapkan bahwa generasi anak muda Papua merupakan bagian dari aset gemilang bangsa yang memiliki hak yang sama untuk bisa berpeluang menjadi pemimpin besar bangsa Indonesia, seperti menjadi Presiden.

Karena itu adanya kebijakan investasi industri miras itu, seolah telah membunuh cerahnya masa depan generasi muda Papua, baik karakter dan perilakunya.

“Anak-anak Papua adalah Aset Gemilang Bangsa, mereka calon Presiden Indonesia terbaik suatu saat, kenapa mereka mau dibunuh karakternya, sikapnya, perilakunya, masa depanya atau hidupnya dengan Miras,” ujar Ustadz Fadlan Garamatan.

Anak anak Papua adalah Aset Gemilang Bangsa, mereka calon Presiden Indonesia terbaik suatu saat, kenapa mereka mau di bunuh karakternya, sikapnya, Prilakuknya masa depanya atau hidupnya dengan MIRAS,— Fadlan R Garamatan (@fadlannuuwaar) March 1, 2021

Padahal Indonesia ini, dikatakan Ustadz Fadlan Garamatan, memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar dan melimpah ruah.

Namun disayangkan, bukannya berterima kasih kepada Sang Maha Pencipta, justru menambah kemaksiatan dengan membuat kebijakan seperti ini.

Lebih jauh Ustadz Fadlan Garamatan juga menilai bahwa dengan adanya kebijakan investasi industri miras, yang diuntungkan adalah pihak luar.

Rakyat Indonesia dalam hal ini menurutnya hanya menjadi korban, terutama generasi muda di Irian atau Papua.

Potensi alam dan SDM Indonesia melimpah ruah tapi cara bersyukur dengan maksiat dan menantang Allah dengan membangun Pabrik Miras, yang dapat untung aseng asing yang rugi sekaligus korban Masyarakat Indonesia, terutama kami generasi irian jadi korban,” kata Ustadz Fadlan Garamatan.

Selain itu Ustadz Fadlan Garamatan dalam cuitan lainnya juga mengutip Hadits yang diucapkan Rasulullah ketika penaklukkan Mahhah, yaitu ‘Allah dan Rasulnya mengharamkan jual beli Khamar (minuman keras)’. (HR Bukhari).

Ditambahkan oleh Fadlan Garamatan bahwa Indonesia tidak akan bisa mencapai cita-cita menjadi negara yang adil dan makmur, jika di dalamnya ada miras.

“Negara tidak akan adil-makmur jika ada zina, miras,” kata Ustadz Fadlan Garamatan

Sumber: pikiranrakyat

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *