Bukan Nabi atau Malaikat, Begini Ternyata Pertolongan Alquran di Alam Kubur

Bukan Nabi atau Malaikat Begini Ternyata Pertolongan Alquran di Alam Kubur
ilustras; Pemakaman covid
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Alquran merupakan kitab suci yang diwahyukan kepada nabi kita Rasulullah SAW dengan perantara Malaikat Jibril untuk dijadikan pegangan atau pedoman hidup umat manusia di dunia.

Orang gemar membaca Alquran hatinya akan tenteram dan damai karena ia selalu merasa dekat dengan Allah SWT.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pertolongan Alquran akan menjadi penerang di alam kubur dan selalu mendampinginya sampai ia masuk ke dalam surga.

Dikutip dari Buku Misteri Hidup Sesudah Mati, 7 Malam Pertama di Alam Kubur karya Lukman Hakim. Berikut pertolongan Alquran di alam kubur.

Salah satu amal kebaikan yang dapat melongmu di akhirat kelak adalah Membaca

Alquran akan menjadi penolong dan pendamping setiap orang yang senang membaca dan mengamalkan isinya di alam kubur.

Dari Sa’id bin Sulaiman r.a, Rasulullah Saw bersabda, “Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat dari pada al-quran. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).

Itulah betapa tingginya derajat orang yang suka membaca Alquran dan mengamalkannya.

Tak hanya orang yang membaca Alquran saja, tapi orang yang mendengarkannya pun akan mendapatkan kebaikan dan pengetahuan yang luas dan mendapat rahmat dari Allah Taala.

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang-orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba-tiba seseorang yang sangat tampan berdiri dikepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang-orang mulai meninggalkannya, datanglah dua malaikat. Yaitu Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata, “Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan untuk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.”

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah Alquran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan. Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la (Himpunan Fadhilah Amal: 609).

Upaya agar mendapatkan syafaat Alquran tentu saja dengan mendekatkan diri pada Al-Quran. Salah satu cara yang baik dalam “memaksa” kita untuk dekat dengannya yaitu dengan menghafalkannya.

Dengan berniat menghafalkannya hati seakan terpanggil untuk selalu memegang Alquran. Ada tanggung jawab yang membuat kita merasa bersalah jika tidak memegangnya.

Nah, begitulah bagaimana Alquran memberikan safaat kepada orang yang suka membacanya.

Semoga kita semua bisa membaca Alquran dan mengamalkan isi yang terkandung di dalamnya sampai mendapatkan syafaatnya kelak.

Sumber: mantrasukabumi

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *