Hajinews – Aneh bin ajaib, berucap atau menulis HRS BEBAS ! menjadi momok atau monster yang mengerikan bagi bangsa Indonesia kini
Nyaris tidak ada nyali alias bungkam seribu bahasa karena takut diincar, ditandai, diciduk, diculik, diteror dirinya dan keluarganya, bahkan terancam dihabisi nyawanya
Ini apa apaan, menggelikan dan mirip pagebluk alam demokrasi yang seakan lebih serem dari pagebluk Covid 19
Juga bungkamnya membahas vaksinasi seakan sakral atau tabu, pamali bagi rakyat kebanyakan
Lantas siapa yang disalahkan ? Polisi ?
Mungkin ini hanya illusi, halunisasi, asomsi, prediksi, persepsi atau mungkin ketakutan sendiri
Hendaknya kita pakai logika, realistis dan pragmatis, karena bicara tentang NKRI tidak terlepas dengan DEMOKRASI, HUKUM dan HAM
Demokrasi dan HAM sesungguhnya memanusiakan manusia, sedangkan hukum adalah aturan tertulis yang mengikat untuk melaksanakan suatu perintah atau menghindari larangan, serta memaksa atas sanksi pelanggaran
Maka berbicara tentang HRS bebas atau tolak vaksinasi harus dilihat konteknya
Selama tetap berpedoman kepada akhlaq, moral, konstitusi dan etika, yang tidak mengarah kepada kebohongan, fitnah atau ujaran kebencian, selayaknya kita beranggap positif dalam menyikapi
Terkait perkembangan terakhir, menyimak kebijakan Kapolri Jendral Listyo Sigit, khususnya dalam.menangani kasus meninggalnya enam orang pengawal HRS, mengindikasikan langkah tindak polisi yang positif yang semakin menuju kearah penegakan hukum yang akuntabel dan transparan
Hilangnya enam nyawa tanpa dosa dan tanpa argumen yang layak, memang terasa menyesakkan keadilan dinegeri ini, maka layak diacungi jempol langkah tindak Kapolri ini yang tentunya akan berdampak kepada penanganan HRS yang hingga kini masih ditahan menjalani proses persidangan
Secara pribadi saya menolak dan membantah jika berbicara keadilan dan kebenaran tentang HRS, hanya dipandang sempit sebagai pembelaan terhadap HRS atau ketidak puasan terhadap penegak hukum
Sejujurnya, sebagai mantan prajurit, yang diamanahi sebagai profesi penjaga, penyelamat dan pemertahan kedaulatan negara yang juga kedaulatan rakyat, saya berprinsip tidak ada pamrih lain kecuali untuk berpikir dan bertindak demi kepentingan dan kecintaan terhadap NKRI, selama hayat masih dikandung dibadan
Maka, tidaklah berlebihan, jika saya berpikir, hanya ada dua pilihan bagi penegak hukum yaitu BEBASKAN HRS ATAU PIDANAKAN JOKOWI
Ini ujud nyata, benar, adil dan bermartabat jika ingin mendarma baktikan profesi para penegak hukum kepada NKRI ini