Menyoal Peta Jalan Pendidikan Indonesia : Dari Sekulerisme Menuju Materialisme ?

Menyoal Peta Jalan Pendidikan Indonesia : Dari Sekulerisme Menuju Materialisme ?
ilustrasi : pendidikan indonesia
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Ahmad Sastra

Hajinews – Filosofi dan misi pendidikan itu merancang dan menciptakan kondisi ideal, bukan dikendalikan oleh kondisi yang justru tidak ideal. Kondisi ideal pendidikan secara universal adalah lahirnya manusia yang memiliki hati religius, akal yang cerdas dan kompetensi unggul di berbagai bidang kehidupan. Kondisi ideal pendidikan adalah lahirnya peradaban maju dan mulia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Fungsi akal adalah mewujudkan kompetensi dan kemajuan peradaban di berbagai bidang kehidupan, sementara fungsi agama adalah mengarahkan kepada kebaikan kemanusiaan berbasis keimanan kepada Tuhan Yang Maha Pencipta, Allah SWT. Dengan demikian akal bekerja di wilayah epistemologis, sementara agama bekerja di wilayah aksiologis dan keduanya berjalan secara integral.

Paradigma pendidikan suatu bangsa juga dibangun atas konstruksi filosofis, ideologis dan sosiologis. Secara filosofis, pendidikan di suatu negara sangat dipengaruhi oleh pandangannya tentang manusia, kehidupan dan alam semesta. Secara ideologis, sistem pendidikan di suatu negara hanya ada tiga, yakni sistem pendidikan Islam berbasis tauhid, sistem pendidikan berbasis sekulerisme dan sistem pendidikan sosialisme berbasis materialisme.

Sementara paradigma sosiologis sistem pendidikan adalah suatu pendekatan sosiologis dalam konsep, variable, metode, dan teori yang digunakan dalam sosiologi untuk memahami kejadian-kejadian sosial yang di dalamnya terdapat kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan. Sistem pendidikan suatu bangsa bisa didasarkan oleh kondisi sosiologis, namun bisa juga didasarkan oleh rancang bangun sosial yang diinginkan (social engenering).

Sistem pendidikan berbasis sosialisme dan sekulerisme memiliki pandangan bahwa pendidikan harus memperharikan kondisi sosiologis apa adanya. Sementara sistem pendidikan Islam justru sebaliknya, yakni melakukan sebuah rekayasa sosial dalam rangka mewujudkan kondisi sosial yang islami.

Jika ditelaah lebih dalam terkait latar belakang munculnya kebijakan peta jalan pendidikan 2020-2035 yang dirancang oleh pemerintah, maka bisa didapatkan paradigm dan karakteristik sistem pendidikan Indonesia masa depan. Apakah sistem pendidikan Indonesia mengarah kepada sistem pendidikan Islam, sekuler atau bahkan sosialis materialisme.

Setidaknya adalah tiga latar belakang strategis munculnya kebijakan peta jalan pendidikan Indonesia 2020-2035, yaitu : Pertama latar belakang dalam aspek alat-alat produksi atau sains teknologi, dimana perubahan teknologi, sosial dan lingkungan sedang terjadi secara global. Karena itu, disrupsi teknologi akan berpengaruh terhadap semua sektor kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah penerapan otomatisasi, AI (Artificial Intelegence) dan Big Data di semua sektor. Dari kondisi pertama ini juga akan muncul konektivitas 5G yang memungkinkan teknologi lainnya saling berhubung seperti kendaraan otonom, drones dan lainnya. Percetakan 3 D, smart wearables dan realitas maya (virtual reality) (AR dan VR) dan lainnya.

Latar belakang pertanya ini menujukkan bahwa pendidikan ingin diarahkan kepada sebuah transformasi masyarakat berbasis teknologi informasi. Padahal teknologi bukanlah tujuan melainkan hanya sebagai alat. Menyesuaikan kehidupan manusia dengan perkembangan alat-alat produksi adalah paradigma materialisme. Karena itu dikhawatirkan sistem pendidikan Indonesia di masa depan justru terjebak kepada paham materialisme ini, jika tidak dilakukan reorientasi.

Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologi monistik. Akan tetapi, materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme. Dalam memberikan penjelasan tunggal tentang realitas, materialisme berseberangan dengan idealisme.

Secara genealogis, paham materialisme digagas oleh Epikuros (bahasa Yunani KunoἘπίκουροςEpíkouros, berarti “sekutu, rekan”, lahir tahun 341 SM – meninggal tahun 270 SM) adalah seorang filsuf Yunani Kuno yang mendirikan sebuah mazhab filsafat yang disebut epikureanisme. Materialisme yang tidak mengakui entitas-entitas nonmaterial seperti rohhantusetan dan malaikat dikembangkan oleh Ludwig Feuerbach, seorang filosof Jerman.

Matarialisme meyakini bahwa pelaku-pelaku immaterial tidak ada. Tidak ada Tuhan atau dunia adikodrati. Realitas satu-satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi. Tidak ada penggerak pertama atau sebab pertama. Tidak ada kehidupan, tidak ada pikiran yang kekal. Semua gejala berubah, akhirnya melampaui eksistensi, yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari materi.

Latar belakang kedua adalah latar belakang sosiologis dengan pemahaman atas kondisi dunia yang tengah mengalami perubahan besar dalam aspek demografis, profil sosio-ekonomi dan populasi dunia. Akibatnya meningkatkan usia harapan hidup dan usia lama bekerja dan tumbuhnya migrasi, urbanisasi, keragaman budaya, dan kelas menengah tak terelakkan.  Begitupun dengan meningkatnya angka tenaga kerja yang terus bergerak (mobile) dan fleksibel. Beriringan juga dengan munculnya kepedulian konsumen atas etika, privasi, dan kesehatan.

Latar belakang kedua ini nampaknya sejalan dengan teori sosiologinya Karl Marx tentang proses perubahan. Karl Marx melalui Teori Konflik-nya menjelaskan tentang bagaimana peran konflik dalam memicu terjadinya suatu perubahan. Konflik-konflik ini yang muncul secara konsisten selama masa revolusi sosial akibat dari adanya “antagonisme kelas”. Teori ini menjadi lebih menarik melalui konsep Borjuis dan Proletar yang dikemukakan oleh Marx.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *