Mantap, Bukan Lagi Sarang Komunis, Rusia Di Era Putin Punya 8.000 Masjid

Bukan Lagi Sarang Komunis, Rusia Di Era Putin Punya 8.000 Masjid
Presiden Rusia,  Vladimir Putin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Saat ini  Rusia tidak lagi menjadi surganya paham sarang Komunis.  Presiden RusiaVladimir Putin yang berkuasa mulai tahun 1999 tergolong ramah bagi umat Islam, dia juga bukan penganut  paham komunis, tapi berpaham ortodoks.

“Rusia ini bukan komunis lagi. Di sana, Partai Komunis itu (kini) kursinya cuma di bawah 10 persen. Putin itu penganut Ortodoks, bukan komunis. Dia memang pernah jadi anggota KBG tapi itu profesional saja,” kata  M. Wahid Supriyadi, Duta besar RI untuk Rusia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kehidupan beragama di Rusia selama Putin berkuasa terlihat harmonis dan welcome.terhadap semua agama. Perkembangan Islam di Rusia relatif lebih pesat daripada agama-agama lainnya, para wanita muslimah tidak lagi dilarang berhijab “Di era Putin ini ada sekitar 8.000 masjid di sejumlah wilayah di Rusia,”ucap Wahid sebagaimana dikutip dari detik.com pada Maret 11, 2020.

Indonesia dan Rusia sudah terikat dalam hubungan diplomatik sekitar 70 tahun silam. Rusia berperan besar dalam upaya mendorong pengakuan PBB terhadap keaulatan Republik Indonesia.

Rusia berperan dalam mendorong PBB supaya kita diakui sebagai negara yang berdaulat,” tutur Wahid Supriyadi.

Supriadi menambahkan bahwa hubungan baik antara Indonesia dan Rusia sudah terjalin sejak lama. Hal tersebut dapat dilihat dari kunjungan Tsar Nicolas II ke Batavia pada 1891 untuk menunjuk seorang konsul untuk pertama kalinya di Batavia.

Dalam peradaban yang lebih Kuno, Sunan Ampel sebagai salah seorang penyebar agama Islam di nusantara merupakan keturunan Samarkand, salah satu wilayah Uzbekistan yang termasuk dalam kerajaan Rusia waktu itu.

“Karena itu ada yang menyebut masuknya Islam ke Jawa tidak dari Timur Tengah tapi dari Rusia,” kata alumnus Sastra Inggris UGM itu.

Wahid menambahkan bahwa salah satu peninggalan sejarah Islam yang masih berdiri kokoh sampai saat ini diantaranya adalah masjid tertua yang dibangun sekitar 10 abad pasca wafatnya Rasulullah  terdapat di Republik Dagestan dengan 95% warganya beragama Islam.

“Lokasinya di kota Derbent, bangunannya masih orisinal dan masih dijaga hingga saat ini,” lanjut Wahid

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Rusia pada abad ke-10 sejak dinasti Rurik, tepatnya tahun 988 di masa Prince Vladimir.
Baca Juga:  Erdogan Kembalikan Fungsi Hagia Sophia Jadi Bukti Kebangkitan Islam

Pada zaman tersebut Islam hampir menjadi agama resmi negara, walaupun akhirnya harus kalah dengan Agama Yahudi dan kristen Ortodoks. Hal itu disebabkan Islam melarang keras menkonsumsi alkohol dan sejenisnya.

Selama kurang lebih empat tahun bertugas di Rusia, Wahid berhasil mengunjungi beberapa masjid yang sebagian jemaahnya mengenal Indonesia dan Soekarno. Dari merekalah informasi-informasi seputar Islam di Rusia didapatkan.

Untuk mengabadikan kenangan tersebut, Wahid menulis sebuah artikel Soekarno dan jasanya dalam mengembalikan masjid Biru di St. Petersburg kepada umat Islam. Dalam tulisan beliau tergambar jelas bahwa masa keemasan hubungan Indonesia dan Rusia terjadi pada kepemimpinan bapak Proklamator Republik Indonesia tersebut.

Sumber: kontenislam

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *