Ekonomi Membaik, Jumlah Kredit Restrukturisasi Melambat, Bisnis Debitur Mulai Pulih

Ilustrasi (Antara/Oky Lukmansyah)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — BANK Mandiri memantau sebagian debitur tampak mulai pulih perekonomiannya. Hal ini bercermin kepada melambatnya jumlah tambahan kredit yang harus direstrukturisasi. Untuk tahun 2020, portofolio restrukturisasi debitur terdampak Covid-19, yang dilakukan bank sebesar Rp 123,4 triliun, termasuk di dalamnya untuk fasilitas non cashflow.

“Dari portofolio itu sudah terlihat penurunan baki debit 31 des 2020. Balancenya sebesar Rp93,3 triliun yang sudah mulai bayar, seiring kondisi ekonomi membaik. Sehingga perkiraan kami di 2021 akan terus menurun,” kata Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, usai paparan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dilansir Media Indonesia, Senin (15/3).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari total jumlah itu, memang ada sebagian debitur menjadi kredit macet atau NPL karena bisnisnya tidak bisa bangkit lagi. Sebagai langkah antisipasi, Bank Mandiri sudah menyiapkan opsional Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

“Tahun lalu R 4,5 triliun yang kita sisihkan khusus debitur yang mungkin menjadi NPL. Total dengan tahun ini menjadi sekitar Rp5 triliun lah. Jadi kami sudah siap CKPN sehingga tidak mengganggu performa perusahaan,” kata Siddik.

Bank Mandiri memperkirakan jumlah debitur yang akan jatuh menjadi NPL sekitar di bawah 8 persen, dari prediksi sebelumnya 11 persen.

“Berjalannya waktu, banyak debitur yang sudah sesuaikan bisnis modalnya. Yang kita perhatikan itu debitur yang bagus, tidak pernah tunggak dan menjadi NPL. Selama 1 tahun ini mereka bisa menormalkan bisnisnya. Untuk debitur yang belum sembuh, kami lakukan restrukturisasi melalui jaminan kredit, untuk membantu mereka siap kembali bangkit,” kata Siddik.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *