Gundah Gulana Petani Indonesia di Tengah Swasembada Beras Menurut Bulog

Gundah Gulana Petani Indonesia di Tengah Swasembada Beras Menurut Bulog
ilustrasi: Petani Panen Padi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Beberapa pekan ini para petani padi gundah gulana, khawatir hasil jerih payah menanam padi kemudian harus memanennya tanpa pembeli atau dengan harga jual yang rendah.

Hampir di seluruh wilayah Indonesia memasuki masa panen raya padi pada Maret hingga April 2021, namun kemudian para petani mendengar berita bahwa pemerintah akan mengimpor 1 juta ton beras dari luar negeri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pun demikian, BPS memprediksi akan ada peningkatan produksi beras pada periode Januari-April 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebelumnya.

BPS menyebutkan potensi produksi periode Januari–April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau naik sebesar 3,08 juta ton yang setara 26,84 persen dibandingkan dengan produksi beras pada periode sama tahun 2020 sebesar 11,46 juta ton.

Potensi luas panen padi pada periode Januari–April 2021 juga mencapai 4,86 juta hektar atau mengalami kenaikan sekitar 1,02 juta hektar yaitu 26,53 persen dibandingkan periode Januari– April 2020 yang sebesar 3,84 juta hektar.

Namun di saat yang sama muncul pemberitaan bahwa pemerintah memberi penugasan pada Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 1 juta ton, di mana 500 ribu ton digunakan sebagai stok cadangan beras pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton lainnya untuk kebutuhan komersial Bulog.

Tak menunggu lama, informasi tersebut direspon dengan jatuhnya harga gabah di tingkat petani pada beberapa wilayah di rentang harga Rp3 ribu hingga Rp4 ribu per kg. Petani pun terbebani.

Tapi bagaimanakah kondisi sebenarnya stok beras di Perum Bulog hingga isu impor beras sebanyak 1 juta ton itu muncul ke permukaan?

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu mengungkap kondisi stok beras di perseroannya.

Data tanggal 14 Maret 2021, jumlah stok beras yang tersedia di Bulog mencapai 883.585 ton dengan rincian 859.877 ton merupakan stok CBP, dan 23.708 ton stok beras komersial.

Menurut Buwas, panggilan akrab Budi Waseso, jumlah itu cukup untuk kebutuhan penjualan, program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH), dan tanggap darurat bencana sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.

Buwas mengungkapkan, Bulog masih menyimpan sisa beras impor yang pernah dilakukan pada tahun 2018 sebanyak 275.811 ton dengan 106.642 ton di antaranya mengalami turun mutu lantaran sudah tersimpan menahun. Pada 2018, pemerintah Indonesia mengimpor beras total sebanyak 1.785.450 ton.

Melihat adanya potensi peningkatan produksi beras di masa panen raya Maret-April 2021, Buwas tegas mengucapkan tidak akan melakukan penugasan impor beras selama masih bisa menyerap produksi beras petani dalam negeri untuk kebutuhan stok CBP maupun komersil.

“Walau kami mendapat tugas impor 1 juta ton, belum tentu kami laksanakan, karena kami tetap prioritaskan produk dalam negeri sekarang yang mencapai masa puncak panen raya,” kata purnawirawan Komisaris Jendral Polisi tersebut.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI menyampaikan bahwa stok beras pada akhir Desember 2020 sebanyak 7.389.575 ton.

Pada periode Januari-Mei 2021, Kementerian Pertanian memperkirakan produksi beras dalam negeri mencapai 17.511.596 ton beras sehingga total jumlah stok beras hingga Mei 2021 sebanyak 24.901.172 ton.

Sementara perkiraan kebutuhan beras untuk konsumsi 270 juta penduduk Indonesia sebanyak 12.336.041 ton hingga Mei 2021. Artinya, neraca stok beras sampai dengan Mei 2021 masih tersedia 12.565.130 ton.

Data Kementerian Pertanian per minggu kedua Maret 2021, total stok beras Indonesia mencapai 6.790.241 ton. Dengan kondisi tersebut, Mentan menegaskan tidak perlu adanya impor jelang masa panen raya padi yang tengah berlangsung saat ini.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *