Profesionalisme Dan Intelektualitas HMI

Profesionalisme Dan Intelektualitas HMI
ilustrasi: HMI
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Muntaha (Mantan Ketum Badko 1990)

Hajinews – Catatan thema itu pernah bergema nyaring saat penghujung tahun 90 an di forum forum diskusi HMI dan juga kongres HMI. Ada forum sarasehan lokakarya HMI di surabaya yang merumuskan thema tersebut menjadi aksi. Allahuyarham Bang Khalid yang mengkomandoi. Saya saat itu mengistilahkan sebuah out put dalam diversifikasi kader HMI. Entahlah selang bbrp tahun bekas thema itu masih terngiang ngiang apa lagi saat ini di surabaya HMI mengadakan hajat besar kongres .

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Harapan sebagai alumni surabaya dan jatim tentu saja amat lah besar supaya output kongres benar benar bagus seperti apa kata cak Nur juga untuk menjadikan HMI sebagai lokomotif perubahan yang sempat diingatkan kembali presiden jokowi saat membuka kongres surabaya.

Tentu era saat ini sosok HMI mengalami perubahan dalam berbagai adaptasi lingkungannya. Tetapi Ruh intelektulaitas profesionaliatas masih menjadi core atau inti perkaderan nya. Saat ini kita mengenal era disrupsi dan milenial sebuah era yang telah menuntut lahirnya platform pola kerja pola pikir baru agar tidak membebani sejarah kelak.

Era milenial dengan arrtificial inteligent dan intermet of thing serta big data seharusnyalah menjadi pemicu percepatan sekaligus kecepatan gerak kader.

Kongres HMI surabaya sejogjanya menelurkan kata untuk sepakat melihat kembali tantangan era saat ini . Mana yang harus di kerja kan dan mana yang di larang dikerjakan ( yes to be and not to be ).

Kongres HMI surabaya juga perlu menatap kecenderungan atau megatrend kedepan . Hususnya kualitas SDM yang pada akhirnya berkontribusi besar pada bonus demografi bangsa.

Era milenial dan disruptif saat ini dengan indpendensi HMI rasanya para kader perlu disiapkan untuk mengisi berbagai peluang pengabdian yang terbuka lebar.

Kenapa kita masih disibukkan oleh hal hal sepele dan tidak beranjak cepat menjangkau lompatan jamannya.

Kenapa pula tidak ada suara nyaring dan semangat bagaimana HMI bisa menganugerahkan kader terbaik lulusan terbaik dan memberi suri tauladan kalangan muda .

Setidaknya ada beberapa tantangan kedepan

  1. Minat bekerja keras dan cerdas

Kader HMI lahir dan disemangati memajukan ummat dan bangsa. Pantang menolak tugas dan pantang menyerah dengan kondisi jumud. Itulah dinamika yang harus terus dibina. Kehausan bekerja amal sholeh hendaknya organisasi ini memilih program yang makin bervariasi. Pelatihan pelatihan harus lah terukur. Program program yang berbasis pada profesionalitas dan kecerdasan harus tersebar luas secara masif. Basis data minat mahasiswa dan peta portofolio ataupun peta profile kader harus menjadi pijakan program untuk mengarahkan semangat pengabdian sesuai disiplin ilmunya

  1. Minat menulis mengasah intelektualitas

Karya karya ilmiah atau karya tulisan yang berbobot hendaknya menjadi dorongan kader. Kita harus sadar betul sebagai organisasi mahasiswa yang diperlukan adalah mendorong kreatifitas inovasi. Kampus-kampus harus menjadi pilar utama kader berbuat terbaik membawa nama harum kampus. Disisi lain HMI mendorong antusiasme. Mendorong lembaga lembaga entitas nasional dan global membuka akses kader intelektualitas.

  1. Minat melahirkan gagasan baru inovasi baru

Ladang luas pengabdian HMI masih terbentang. Dengan berbagai disiplin ilmu anggota HMI harus terus didorong untuk saling berinteraksi bebas tanpa sekat sekat apapun. Tolok ukur bagi keberhasilan organisasi adalah seberapa banyak lahir inovasi dari kader. Seberapa banyak penelitian untuk melahirkan gagasan baru? Seberapa banyak pula organisasi membawa dan menginisiasi keberhasilan gagasan.

Kongres belum selesai rasanya tanpa ada gagasan baru.

Go Ahead HMI

Wassalam

Sumber: kahmi

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *