Formula E Hanya Ditunda, Jakpro: Dana yang Sudah Masuk Tidak Akan Hangus

Anies Baswedan saat mengunjungi balapan meninjau balapan Formula E di Brooklyn City Streets, New York, AS, tahun lalu. (Dok. FB Anies Baswedan)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta memastikan bahwa dana penyelenggaraan Formula E tidak hangus lantaran ajang balap mobil listrik tersebut tidak diselengarakan hingga pada 2021.

Project Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Jakpro) M. Maulana mengatakan, pihaknya berencana akan menyelenggarakan Formula E pada 2022 saat pandemi Covid-19 sudah dapat dikendalikan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dana tersebut tidak hangus, karena Jakarta Eprix ditunda hingga tahun 2022, maka uang yang sudah dibayarkan akan digunakan untuk event di tahun 2022,” kata Maulana dalam keterangannya, Selasa (23/3/2021).

Maulana menjelaskan alasan mengapa commitment fee atau uang tanda jadi penyelenggaraan Formula E tidak dikembalikan. Pasalnya, DKI tidak mau membatalkan Formula E di Jakarta, hanya menunda saja. “Karena itu, commitment fee yang sudah dibayarkan akan digunakan untuk pelaksanaan event ini 2022 nanti,” ujarnya.

Dia memastikan bahwa penggunaan uang tanda jadi dalam penyelenggaraan event internasioal merupakan hal yang lazim. Pemprov DKI Jakarta total telah menggelontorkan anggaran Rp983,31 miliar atau nyaris mencapai Rp1 triliun dalam ajang balap tersebut.

“Misalnya, commitment fee untuk event Formula 1 biasanya sekitar USD30,6 juta (sekitar Rp 418 miliar) untuk Eropa, dan sekitar USD40 juta (sekitar Rp 547 miliar) untuk luar Eropa,” tuturnya.

Maulana memastikan, uang tanda jadi akan dikembalikan kembali ke Jakarta berupa pembiayaan logistik acara, biaya penginapan para pembalap dan timnya yang jumlahnya hampir 2 ribu orang. Kemudian, pembuatan tribun acara, hadiah bagi para pemenang, biaya sertifikasi event ini agar sesuai dengan standar internasional, termasuk juga airtime televisi internasional yang menyiarkan kegiatan ini secara langsung.

Selain itu, penyelenggaraan Formula E juga membutuhkan bank garansi seperti halnya deposit pada suatu event atau perjanjian kerja sama. “Dana bank garansi itu tidak akan hilang, saat ini bank garansi yang sebelumnya sudah kita bayarkan sudah kembali ke kita,” tuturnya.

Maulana menambahkan bahwa persiapan penyelenggaraan Formula E lebih mudah karena telah dilakukan sejak 2020. Pemprov DKI, lanjut dia, tengah melakukan penjajakan kerja sama dengan pihak swasta.

“Saat ini lokasi masih dalam pertimbangan ke beberapa lokasi yang memilikipotensi untuk menunjukkan city branding dan ikon-ikon kota Jakarta. Itu artinya, Jakarta akan jadi sorotan dunia dan akan dilihat oleh seluruh dunia,” tutur dia. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *