Sentil Megawati, Rizal Ramli: Kok Doyan Banget Pake Bahasa Slogan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Jakarta – Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia mengomentari soal istilah ‘Kedaulatan Pangan’ yang digaungkan Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-lima RI.

Rizal menyindir bahwa Megawati suka menggunakan bahasa-bahada slogan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Padahal, menurutnya masalah pangan itu dapat disesaikan dengan dua hal.

Pertama, meminta Presiden Jokowi memecat Menteri yang pro impor dan rente.

Kedua, menghapus sistem kuota impor dengan tarif.

“Mbak Mega, kok doyan banget pake bahasa-bahasa slogan gitu? Wong tinggal minta @jokowi untuk pecat Menteri Pro-Impor dan Pencari Rente. Hapus sistem Quota impor dgn tariff,” tulisnya di akun Twitter @RamliRizal pada Kamis, 25 Maret 2021.

Lebih lanjut, Rizal Ramli menyindir bahwa nasionalisme yang hanya bermodalkan romantika dan retorika tidak akan membawa kemakmuran apa-apa.

“Nasionalisme kalau modalnya romantika dan rhetorika doang, tidak akan membawa kemakmuran rakyat,” tambahnya.

Ia membagukan cuitan itu bersama sebuah gambar Megawati yang berlogo PDIP.

Dalam gambar itu tertulis kata-kata Megawati yang mengajak anak bangsa bersatu memperjuangkan kedaulatan pangan.

“Negara kita sangat kaya raya sehingga kita jangan lagi berpikir ketahanan pangan, melainkan kedaulatan pangan,” katanya.

“Mengapa negara yang begini kaya raya, dengan begitu banyak orang pintar, tidak mengatukan pikiran dan fokus pada satu arah untuk membangun negara ini dengan kedaulatan pangan,” lanjutnya lagi.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini memang sedang ramai diperbincangkan soal polemik impor pamgan, utamanya impr beras.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi bersikeras bahwa pemerintah perlu mengimpor beras demi menjaga kestabilan.

Sementara, banyak pihak lain yang menentang, bahkan pihak bulog sendiri.

Sikap Lutfi pun bahkan sempat dikritik partai pengusung Jokowi yaitu PDIP.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto menilai bahwa sikap memaksakan impor beras itu bertentangan dengan politik pangan Presiden Jokowi.

“Memaksakan impor beras secara sepihak tidak hanya bertentangan dengan politik pangan Presiden Jokowi, namun mencoreng muka Presiden Jokowi yang belum lama ini mengampanyekan gerakan cinta produksi dalam negeri,” kata Hasto pada Rabu, 24 Maret 2021, dilansir dari Tempo.

“Nusantara begitu kaya dengan aneka rupa makanan, kekayaan hortikultura, yang seharusnya membuat Menteri Perdagangan percaya bahwa impor beras tidak perlu dilakukan,” tambahnya. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *