Sekolah Nasima Siapkan Blended Learning

JUMPA PERS : Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima, Dr Indarti MPd (tengah) didampingi Wakil Ketua Ilyas Johari Spd MM, Sekretaris Dr Dwi Sukaningtyas MPd dan Manajer Humas Muhson saat menggelar jumpa pers terkait kesiapan Sekolah Nasima melaksanakan blended learning. (Dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Semarang, Hajinews – Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima Semarang berkomitmen menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas di KB-TK, SD, SMP, dan SMA terkait dengan akan diberlakukannya pembelajaran tatap muka. Hal itu ditegaskan Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti MPd kepada para wartawan, di Kampus Merah Putih SMA Nasima, Jl. Arteri Utara Yos Sudarso 17 Semarang, Sabtu (27/3).

Saat jumpa pers, Indarti didampingi Wakil Ketua Ilyas Johari SPd MM, Sekretaris Dr Dwi Sukaningtyas MPd dan Manajer Humas Muhson
Menurut Indarti, perubahan situasi dan system pendidikan disikapinya dengan kerja keras, kreativitas, dan inovasi, agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan baik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketika pembelajaran bertatap muka nyata sudah diizinkan di waktu masih pandemi, lanjut dia, maka keselamatan peserta didik maupun pendidik tetap menjadi prioritas utama. Untuk itu berbagai persiapan dilakukan.

“Sistem blended learning disusun. Segala sarana prasarana yang dibutuhkan untuk berjalannya blended learning, kesiapan kompetensi guru, sarana prasarana pencegahan Covid-19, serta standard operation procedure (SOP) disiapkan untuk pembelajaran dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Indarti.

Sesuai Karakteristik

Lebih jauh dia menjelaskan, Sekolah Nasima menyiapkan sistem blended learning sesuai karakteristik tumbuh kembang dan kebutuhan peserta didik.

“Dengan model ini ada perpaduan antara pembelajaran tatap muka, pembelajaran dalam jaringan, dan belajar mandiri.” Menurut Indarti, pada saat tatap muka, peserta didik hadir di sekolah dan mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dengan kapasitas yang diatur sesuai dengan protokol kesehatan.

Dikatakan, untuk jenjang TK dan SD, dimana peserta didik adalah anak-anak yang masih membutuhkan pendampingan dalam menjaga protokol kesehatan, maka blended learning yang akan digunakan adalah Enrich Virtual Model. Pertemuan guru dan peserta didik masih didominasi lewat tatap maya. Sumber belajar juga disediakan dalam platform berbasis internet seperti video pembelajaran, slide power point, dan e-modul.

Untuk melengkapi tatap maya tetap akan diadakan tatap muka nyata sesuai kebutuhan kelompok, kelas, maupun pelayanan individual. Sekolah Nasima juga proaktif mengikutsertakan semua guru dan tenaga kependidikan dalam program vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan pemerintah melalui berbagai jalur.

‘’Sampai Maret 2021 ini semua guru dan tenaga kependidikan telah terdaftar dalam program vaksinasi. Lebih dari 50% guru dan tenaga kependidikan saat ini sudah divaksinasi lengkap. Sebagian lainnya sudah divaksinasi tahap 1.

Sekolah Nasima juga telah siap dengan alat pendeteksi Covid-19 karya anak bangsa yang bernama G-Nose. Alat tersebut siap digunakan pada Mei 2021,’’ kata Indarti. (Ingeu/Agus Fathuddin)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *