Wuhan Suez

Wuhan Suez
Kondisi kapal Ever Given yang dipotret pada Sabtu (26/3). Foto-Foto AFP.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Foto itu menjadi menarik karena betapa besarnya kapal itu. Lalu betapa kecilnya ekskavator itu. Itu ibarat pertempuran antara semut dan gajah bengkak.

Tentu saja: gagal.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Maka dikerahkan kapal penarik. Satu kurang kuat. Ditambah dua. Ditambah tiga. Ditambah empat. Sampai enam kapal pun tidak berhasil menggoyang Ever Given –mbegegeg-ugeg-ugeg.

Lalu Belanda turun tangan. Dikirimlah kapal penyedot lumpur. Yang kemampuannya sama dengan ratusan ekskavator sekaligus: bisa memindahkan lumpur 2.000 m3/jam.

Sudah dua hari kapal penyedot lumpur itu bekerja: belum berhasil.

Kapal pengeruk pasir dan lumpur yang dikerahkan untuk mengatasi masalah kapal Ever Given.

Kereta barang yang berangkat dari Wuhan itu kemarin, menurut perhitungan saya, sudah memasuki wilayah Rusia. Tujuh hari lagi akan sampai di Duisburg.

Kapal Ever Given masih mbegegeg di Terusan Suez. Mungkin menunggu pertolongan Tuhan: hari ini, menurut perhitungan ahli pasang laut, akan terjadi air pasang tertinggi di kawasan itu. Siapa tahu nanti malam Ever Given terangkat oleh air pasang purnama itu: sekaligus mengingatkan bahwa di Mesir ada ibadah nisfu Sa’ban. Pertanda puasa Ramadan akan datang 15 hari lagi.

Terusan Suez memang ”tol laut” terpadat di dunia. Tahun tiap hari 200 kapal lewat di situ –sebelum Covid-19. Beda dengan Terusan Panama, di Suez tidak perlu ada dam lock. Itu karena permukaan air di Laut Merah sama dengan permukaan air di Laut Tengah.

Tol laut itu kini macet total. Mesir ikut rugi. Pendapatan tolnya turun. Padahal itulah sumber devisa utama Mesir –mengalahkan turis ke Piramid dan ke peninggalan Fir’aun.

Kalau saja badai itu datang tiga jam kemudian, Ever Given juga akan selamat. Ia sudah mencapai kawasan yang kanan kirinya adalah gunung berbatu. Yakni kawasan di utara Danau Pahit itu. Tidak ada lumpur di situ.

Tapi kapal milik Jepang yang disewa perusahaan raksasa Taiwan, Evergreen, itu rupanya ingin memberi pelajaran: musibah bisa menimpa siapa saja. Yang kecil maupun yang besar. Termasuk yang sangat besar. (Dahlan Iskan)

Sumber: disway

banner 800x800