Fakta-fakta Terbaru Ledakan Bom di Depan Katedral Makassar

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), membuat masyarakat shock akan serangan secara tiba-tiba ini. Pelaku yang berjumlah dua orang langsung tewas di tempat dengan motor matic yang dikendarainya. Sementara masyarakat yang terkena dampak luka-luka mencapai 20 orang. Ledakan ini mendapat kecaman banyak pihak. Berikut beberapa fakta dari kejadian bom bunuh diri tersebut:

1. Pelaku Jaringan JAD Terkait Bom Gereja Filipina

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Polisi mulai menemukan identitas pelaku pengeboman, yakni seorang laki-laki dan perempuan. Kondisi tubuh keduanya sudah berpotongan, sehingga Kepolisian harus mengidentifikasinya lebih lanjut.

“Kejadian tersebut dilakukan oleh 2 tersangka. Tersangka pertama L (sidik jari identik), sedangkan tersangka kedua masih diidentifikasi,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) dikutip dari detik.com.

Listyo menerangkan L merupakan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). L juga diketahui memiliki keterkaitan dengan peristiwa bom di Gereja Katedral Jolo, Filipina pada 2018 silam.

“L merupakan kelompok JAD yang memiliki keterkaitan dengan peristiwa pengeboman gereja Katedral Jolo Filipina Selatan pada Januari tahun 2018,” ucapnya.

2. Menggunakan Jenis Bom Panci

Listyo juga mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan jenis bom panci dalam melakukan aksinya.

“Tentunya rekan-rekan tahu bahwa ledakan yang terjadi adalah ledakan suicide bom dengan menggunakan bom jenis bom panci,” ujar Listyo.

Akibat ledakan ini, polisi menangkap 4 orang tersangka jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima, NTB.

“Pasca bom Makassar tersebut, Polri juga telah menangkap 4 orang tersangka terorisme kelompok JAD Bima, NTB,” ujar Listyo di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3).

3. Pajak Motor Matic Pelaku Sudah Mati

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, dua orang berboncengan mengendarai motor matik dengan nopol DD 5984 MD. Berdasarkan informasi dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel, pelat nomor DD 5984 MD merupakan sepeda motor matik Honda buatan 2014 dan kepemilikan pertama. Pajak motor tersebut ternyata sudah habis masa berlakunya dan telah jatuh tempo pembayaran pada 20 Oktober 2020. Total pajak yang harus dibayarkan adalah sekitar Rp 224.040, sudah termasuk pembayaran PKB pokok, PKB denda, SWDKLLJ pokok, dan SWDKLLJ denda. Tidak dijelaskan matik Honda model apa yang digunakan dalam aksi bom bunuh diri tersebut.

Namun, motor matik tersebut memiliki kode ACH1M21B04 AT. Sebut 2 Kali Ledakan, Saksi Awalnya Kira Potongan Tubuh Itu Daging Sapi Seorang warga bernama Rais mendengar 2 kali ledakan saat bom meledak. Setelah itu, ada serpihan besi yang terlempar usai ledakan.

“Saya lagi di depan (dekat Gereja Katedral), terus terjadi ledakan 2 kali berturut-turut, terus ada percikan besi,” ujar Rais menceritakan detik-detik bom bunuh diri Makassar meledak dikutip dari detik.com.

Ia awalnya mengira ledakan itu berasal dari sebuah tower yang ada di sekitar lokasi kejadian. Saat menuju ke lokasi, dia kaget melihat potongan daging.

“Nah karena saya kaget saya langsung ke sini (lokasi ledakan), itu saya lihat daging-daging, saya kira daging sapi, ternyata ada organ manusia pas saya periksa,” ujarnya.

4. Presiden Jokowi Minta Kasut Diusut Tuntas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut angkat bicara mengenai aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/03/2021) sekitar pukul 10.20 WITA. Jokowi mengatakan dirinya mengutuk keras aksi pengeboman Gereja Katedral ini dan memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan pelaku pengeboman hingga ke akar-akarnya.

“Terkait kejadian aksi terorisme di pintu masuk Gereja Katedral, sampai ke akar-akarnya,” tuturnya, Minggu (28/03/2021).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *