Mendikbud: Semua Sekolah Sudah Belajar Tatap Muka di Juli 2021

Mendikbud: Semua Sekolah Sudah Belajar Tatap Muka di Juli 2021
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan semua sekolah harus sudah membuka belajar tatap muka pada Juli 2021. Namun ketentuan itu ada di tangan orang tua.

“Jadi bukan diterapkan di Juli 2021, tapi aspirasinya semua sekolah sudah belajar tatap muka di Juli 2021. Itu sesuai keputusan SKB 4 Menteri,” ucap Nadiem secara daring, dilansir Kompas, Selasa (30/3/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Belajar tatap muka di sekolah, kata dia, sudah bisa dilaksanakan saat ini. Setelah keputusan SKB 4 Menteri telah ditetapkan.

Pembukaan belajar tatap muka di sekolah, bilang dia, sejalan dengan program vaksinasi bagi guru, dosen, dan tenaga kependidikan yang terus berjalan.

Asal tahu saja, program vaksinasi guru, dosen, dan tenaga kependidikan ditargetkan bisa selesai di akhir Juni 2021.

“Jadi bukan di Juli mulai dibuka, tapi mulai hari ini. Jadi bagi guru dan tenaga kependidikan sudah divaksinasi, maka bisa belajar tatap muka,” tegas dia.

Setiap sekolah yang membuka belajar tatap muka, kata dia, tetap wajib memenuhi daftar periksa dan menerapkan protokol kesehatan.

Sedangkan sekolah yang sudah membuka belajar tatap muka, tetap dipersilahkan lanjut. Jangan sampai ditutup kembali belajar tatap mukanya.

“Jadi 22 persen sekolah yang sudah belajar tatap muka, itu silahkan lanjut. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang sudah jelas,” ungkap dia.

 

Kapasitas belajar tatap muka

Dia menyebut, kapasitas belajar tatap muka di sekolah sebesar 50 persen.

Untuk itu, sekolah juga harus tetap membuka pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah masing-masing siswa.

Dia menekankan, ketentuan belajar tatap muka siswa ada di tangan orangtua.

“Jadi orangtua yang bisa memilih, apakah anaknya belajar tatap muka atau tetap PJJ dari rumah,” terang Nadiem.

 

Guru jadi prioritas vaksinasi

Nadiem pernah mengungkapkan, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua.

Karena siswa dan siswi sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

“Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari PJJ yang terlalu lama itu sangat besar,” sebut dia.

Apalagi risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa,

Makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.

Mungkin, bilang dia, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan.

“Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga,” jelas dia.(dsb)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *