Miris, BNPB Kesulitan Kirim Ekskavator ke Lokasi Bencana di NTT

Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc.(ANTARA FOTO/HUMAS BNPB)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kesulitan untuk mengirimkan ekskavator ke dua lokasi bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, pihaknya belum mendapatkan alat transportasi yang memadai untuk mengangkut ekskavator dari Pulau Flores ke Kabupaten Lembata dan Pulau Adonara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Berdasarkan laporan di lapangan, ada kesulitan ekskavator. Baru saja Kementerian PUPR mendata ada 8 unit ekskavator yang siap disalurkan ke Kabupaten Lembata, juga ada 6 unit damtruk,” ujar Doni dalam konferensi pers secara virtual dilansir Kompas, Senin (5/4/2021).

“Tapi sampai sekarang kami belum mendapat alat transportasi yang memadai,” lanjutnya.

Menurut Doni, BNPB masih mengupayakan alat transportasi yang diperlukan. Terutama, alat transportasi laut untuk mengangkut alat-alat berat.

“Kami ajak kepada mereka yang memiliki alat transportasi untuk bisa menawarkan ke BNPB. Dan juga mungkin yang memiliki transportasi laut juga bisa membantu meringankan tugas relawan di lapangan,” tuturnya.

Doni menambahkan, pada Senin malam BNPB telah menyalurkan bantuan logistik ke Pulau Adonara.

Sementara untuk Kabupaten Lembata, bantuan logistik akan disusulkan menggunakan pesawat cargo pada Selasa (6/4/2021).

Adapun longsor dan banjir di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, terjadi pada Minggu (4/4/2021).

Pada hari yang sama, banjir dan longsor melanda juga Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT.

Bencana tersebut melanda tiga dari delapan kecamatan yang terdapat di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Hingga saat ini ratusan orang mengungsi serta puluhan orang meninggal dunia.(dbs)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar