2 Waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadan

2 Waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadan
ilustrasi: berdoa saat bulan ramadan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kedua waktu mustajab itu adalah saat menjelang berbuka puasa dan di waktu sahur. Semoga kaum muslimin tidak mengabaikan kedua waktu ini.

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR Ibnu Majah No 1753)

Riwayat lain dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Ada tiga doa yang tidak tertolak: (1) doa pemimpin adil, (2) doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) doa orang yang terzalimi.” (HR at-Tirmidzi)

Mengenai keberkahan waktu sahur, Rasulullah mengabarkannya dari Abu Hurairah, beliau bersabda: “Rabb kita Tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR Al-Bukhari, Muslim)

Imam an-Nawawi berkata, “Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat Allah, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.” Demikian mustajabnya dua waktu tersebut dan sangat disayangkan jika umat Islam mengabaikannya.

Kata Ustaz Alwi Bin Ali Al-Habsyi, di Makkah dan Madinah, satu jam sebelum adzan Maghrib orang-orang sudah menengadahkan tangan ke langit berdoa untuk kemudahan dari segala hajat, baik hajat dunia maupun akhirat. Mereka berdoa dengan khusyu’ sepenuh keyakinan, sampai-sampai air mata mereka mengalir. Mereka berdoa meminta kepada Allah Yang Maha Kaya.

“Kesalahan yang dilakukan sebagian muslim di Indonesia, yaitu menyia-nyiakan waktu mustajab ini dengan ngabuburit menjelang Adzan Maghrib. Kemudian berkumpul menghadapi hidangan berbuka dan mereka sudah merasa cukup dengan hanya membaca, ‘Allahuma lakasumtu… atau Dzahaba Zhoma’u…’ padahal hanya mencakup maknanya berupa laporan dan ucapan syukur,” kata Ustaz Alwi Bin Ali Al-Habsyi dilansir dari Majelis Dzikir Nuurul Khairaat.

Jika mengetahui keberkahan waktu itu, hendaknya minimal 10- 15 menit sebelum Adzan Maghrib (dalam keadaan berwudhu), kita berzikir, bersholawat kemudian berdoa meminta apa saja kepada Allah.

Allah akan menggaransi bahwa doa-doa itu akan dikabulkan karena Allah sesuai prasangka hamba kepada-Nya. Karena itu, manfaatkanlah waktu-Ramadan bukan hanya demi santapan atau berburu makanan saat jelang buka.

Jauhi program-program televisi di waktu-waktu mustajab tersebut. Jangan sampai kita menyibukkan diri di depan layar telvisi sehingga membuat kita lupa berdoa di waktu berbuka dan waktu sahur.

Sumber: kalamsindo

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *