KPI Tidak Berkutik Walau Perhelatan Atta Menuai Banyak Polemik, Ternyata Ini Alasannya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI) tak Berani tegur pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.

Bukan karena Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto hadir.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berikut penjelasannya KPI kepada awak media pasca pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermasnyah selesai.

Ya, pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah tak hanya dirundung kebahagiaan.

Selain itu juga menuai banyak kritik dari beragam pihak.

Momen yang paling menyorot perhatian publik tak lain kehadiran Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.

Tayangan pernikahan kedua pesohor tanah air itu tak lepas dari pro kontra penayangan di televisi.

Dimana posisi Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI)?

Di tegah pro dan kontra, faktanya KPI tak berkutik, mereka tidak berani memberikan sanksi.

Namun KPI bukan tak punya landasan, juga bukan karena kehadiran Presiden Jokowi mereka lantas tak memberikan sanksi atau teguran.

Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI) Mulyo Hadi Purnomo buka suara mengenai alasan tayangan pernikahan pesohor Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah tidak diberi sanksi.

Mulyo menjelaskan, pihak RCTI selaku televisi penyelenggara tayangan pernikahan itu sudah diberi peringatan keras agar menyisipkan nilai edukasi.

Untuk itu, prosesi pernikahan Atta-Aurel pun tetap disiarkan tanpa sanksi.

Mulyo juga menegaskan, tidak adanya sanksi diputuskan bukan karena kehadiran Presiden Joko Widodo sebagai saksi mempelai pria.

Sebab menurutnya, tanpa kehadiran presiden pun, pihaknya ingin agar tayangan pernikahan selebriti mengandung nilai-nilai budaya.

“Jadi bukan karena Pak Jokowi hadir sebagai saksi. Bukan karena itu,” kata Mulyo Hadi Purnomo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/4/2021).

“Ada Presiden atau tidak ada, kami sangat ingin acara itu memasukkan nilai-nilai budaya kepada masyarakat,” tambahnya.

Bahkan, menurut Mulyo, KPI baru mengetahui akan adanya kehadiran Presiden Jokowi, satu hari sebelum pernikahan berlangsung.

Saat itu, kata dia, pihak Istana mengajak serta KPI untuk rapat bersama.

Dalam rapat tersebut, pihak Istana meminta KPI menyampaikan pesan terkait apa saja yang perlu diperhatikan dalam pernikahan Atta-Aurel.

“Kami baru tahu bahwa Presiden akan datang itu, satu hari sebelum pernikahan atau hari Jumat.”

“Kalau tidak salah, sehari sebelum acara itu kami baru diberitahu.”

“Karena waktu itu ketua kami ditanya, ada pesan apa dari KPI yang kemudian harus diperhatikan,” ujar Mulyo.

KPI berharap, pernikahan yang disisipi nilai budaya itu dapat berguna untuk menambah pengetahuan masyarakat utamanya generasi milenial yang menggemari Atta-Aurel.

“Jadi memungkinkan untuk ditayangkan, jika kemudian program itu bisa memberikan nilai tambah.”

“Jadi tidak semata-mata, kamera dipasang lalu kemudian, mengambil gambar dan sebagainya tanpa ada informasi budaya yang bisa dijelaskan di situ,” pungkasnya.

Tayangan Pernikahan Atta-Aurel Menuai Kritik

Seperti diketahui, kehadiran Presiden Joko Widodo dan pejabat negara lainnya di pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah menuai pro dan kontra.

Banyak yang menyayangkan kehadiran pimpinan negara ke pernikahan yang digelar di Hotel Rafles Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu kemarin.

Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hadir sebagai saksi nikah Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.

Tidak hanya kehadiran Presiden Joko Widodo yang menjadi sorotan, akun Twitter Sekretariat Negera juga turut mendapat kritikan.

Sutradara dan bintang film Ernest Prakasa ikut berkomentar atas diunggahnya momen Presiden di pernikahan Atta-Aurel.

Ernest Prakasa membalas unggahan akun Sekretariat Negara yang menampilkan foto-foro Presiden Joko Widodo saat menghadiri akad nikah Atta dan Aurel.

Ernest merasa jika pernikahan Atta dan Aurel tidak ada hubungannya dengan negara.

“Apa urusannya sama NEGARA, woy?” tulis Ernest Prakasa, dikutip dari akun Twitter pribadi-nya, Minggu (4/4/2021).

Ernest Prakasa mengaku memahami hadirnya pejabat negara di pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Namun, Ia tidak habis pikir jika acara tersebut diunggah akun Sekretariat Negara.

“Atta itu salah satu millenials paling berpengaruh di Indonesia. Para politisi pasti ingin merapat, bisa dipahami,” tulis Ernest Prakasa.

“Tapi kalo ikut dipublikasikan pake akun Sekretariat Negara, menurut gue sih aneh,” lanjut Ernest Prakasa.

Komentar lainnya datang dari penulis sekaligus musisi Fiersa Besari.

Komentar Fiersa Besari dituliskan di akun Twitter pribadi-nya, Minggu (4/4/2021).

“Banyak paradoks di negeri ini. Mudik dilarang, tapi destinasi wisata buka serempak,” tulis Fiersa Bersari.

“Penutupan jalan raya, tapi malah macet di sana-sini,” lanjutnya.

Fiersa Besari kemudian membandingkan kehadiran Presiden Joko Widodo di pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah dengan sulitnya izin resepsi masyarakat biasa.

“Izin resepsi masyarakat dipersulit, tapi pernikahan seleb dihadiri langsung oleh pemimpin negara,” tulis Fiersa Besari.

“Ah, tapi saya tahu apa. Cuma rakyat jelata,” tambahnya. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *