Hikmah Malam : Orang Islam yang Kelak Diusir Rasulullah SAW di Akhirat

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kita sebagai umat Rasulullah SAW, sudah seharusnya merasa bangga dan merasa bahagia. Betapa tidak, mengingat Rasulullah SAW yang sangat kita rindukan sangatlah menyayangi kita. Bahkan lebih peduli terhadap umatnya daripada dirinya sendiri, dan Rasulullah SAW selalu memikirkan kesejahteraan umatnya dibanding kesejahteraan diri sendiri.

Padahal jika Rasulullah SAW mau, pasti Allah akan dengan sangat mudah mengabulkannya. Namun, beliau justru lebih mementingkan kita. Oleh sebab itu mari sejenak kita mengucapkan sholawat kepada Nabi junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW “Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa’ala alihi sayyidina Muhammad”.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Maksud dari kita bersholawat adalah untuk diri kita sendiri, mengingat di akhirat kelak, tidak ada satu orang pun yang bisa menolong kita.

Kecuali Nabi SAW, namun juga perlu diingat tidak semua umat Nabi Muhammad SAW bisa memperoleh keselamatan.

Bahkan ada sekelompok umat yang diusir oleh Rasulullah SAW pada hari kiamat kelak.

Dilansir dari Ringtimesbanyuwangi.com dan kanal YouTube Jamaah Nuruk Qolbi pada 6 April 2021, berikut penjelasannya:

Sahabat Nabi SAW, yakni Abu Hurairah, Rasulullah pernah mengisahkan bahwa: Pada suatu hari, Nabi SAW mendatangi sebuah kuburan, lalu Nabi SAW mengucapkan salam.

“Semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni kuburan dan kaum mukminin. Dan kami insyallah pasti akan menyusul kalian”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi:

“Aku sangat berharap untuk dapat melihat saudara-saudaraku.” Mendengar Rasulullah mengatakan hal tersebut, para sahabat keheranan.

Sehingga mereka bertanya, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab “Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah umatku yang akan datang kelak”.

Para sahabat yang masih bingung bertanya lagi, “Wahai Rasulullah bagaimana engkau dapat mengenali umatmu yang saat ini belum terlahir?”

Beliau menjawab “Menurut pandangan kalian, andai ada orang yang memiliki kuda yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwarna hitam legam, tidaklah orang itu dapat mengenali kudanya?”

Para sahabat menjawab “Tentu saja orang itu dengan sangat mudah mengenali kudanya” .

Maka Rasulullah SAW menimpali jawaban mereka dengan bersabda:

“Sejatinya umatku pada hari kiamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudhu semasa hidupnya di dunia, aku akan menanti umatku di pinggir telagaku di alam mahsyar.

Dan ketahuilah bahwa akan ada dari umatku yang diusir oleh Malaikat. Sebagaimana seekor unta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum milik orang lain sehingga ia diusir.

Melihat sebagian orang yang memiliki tanda-tanda pernah berwudhu, maka aku memanggil mereka, “kemarilah” Namun para malaikat yang mengusir mereka berkata, “Sejatinya mereka sepeninggalanmu telah mengubah-ubah ajaranmu” mendengar penjelasan dari para malaikat semacam ini maka Rasulullah SAW berkata, “Menjauhlah, menjauhlah wahai orang-orang yang sepeninggalku mengubah-ubah ajaranku” (HR. Bukhari dan Muslim).

Jika kita mengkaji lebih dalam hadits tersebut, maka kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa.

Mengubah ajaran Nabi SAW bisa dikatakan sebagai tindakan mengikuti musuh-musuh Allah SWT.

Oleh sebab itu, marilah kita menjaga kemurnian ajaran Rasulullah SAW dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya tanpa mengurangi.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *