Daftar Donatur Palestina
Hajinews – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil memberikan apresiasi kepada jajarannya atas kinerja PPKM Mikro Jabar di Gedung Sate pada Rabu kemarin.
Ridwan Kamil menyampaikan kinerja yang dinilai dalam kegiatan PPKM Mikro di Jabar tersebut seperti pembagian masker, penegakan disiplin, sampai vaksinasi Covid-19.
Ridwan Kamil memaparkan data dari Satuan Tugas Covid-19 Nasional per 11 April 2021. Terdapat 1.896.148 kegiatan terkait PPKM Mikro di Jabar. Ridwan Kamil menyampaikan jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi se-nasional.
“Ini menandakan kerja keras kita konkret selama PPKM Mikro,” kata Ridwan Kamil dilansir dari laman Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari Humas Pemprov Jabar, Kamis 15 April 2021.
Ridwan Kamil juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran pemerintah daerah (Pemda) di Jabar.
“Kepada para aparat desa, ketua RT/RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol-PP, semua kinerja terproduktif ini, yang diapresiasi pemerintah pusat, mohon dipertahankan,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengungkapkan tentang progres vaksinasi Covid-19 di Jabar.
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 untuk kalangan lanjut usia (lansia) masih lemah dan butuh pendampingan.
“Vaksinasi kita ini masih lemah di lansia. Jadi, tadi arahan saya, lansia ini butuh pendampingan saat penyuntikan. Diutamakan lansia yang punya anak yang merantau,” kata Ridwan Kamil.
Pada kesempatan itu, Ridwan Kamil menyampaikan pula dalam waktu empat pekan terakhir Jawa Barat bebas zona merah Covid-19.
“Kalau perkembangan kasus masih stabil, kita berada di zona yang turun. Tidak ada lagi zona merah di Jawa Barat,” terang Ridwan Kamil.
Terkait masalah mudik, Ridwan Kamil menyiapkan skenario penyekatan berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jabar.
“Skenario dari sekarang harus sudah disiapkan, sehingga mereka-mereka yang melanggar bisa diputarbalikkan,” katanya.
Di akhir konferensi pers itu, Ridwan Kamil mengimbau kepada warga Jabar untuk melaksanakan ibadah Ramadhan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat secara daring dengan seluruh kepala daerah di Indonesia pada Rabu kemarin.
Jokowi menyatakan bahwa percepatan pemulihan ekonomi dan kesehatan dilakukan secara seimbang.
“Gas dan remnya harus dilakukan secara tepat karena yang namanya Covid-19 ini barangnya tidak kelihatan,” kata Jokowi dilansir dari laman Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari Setkab RI, Kamis 15 April 2021.
Jokowi menyampaikan bahwa pemulihan pasca pandemi Covid-19 ini tidak bisa diprioritaskan salah satu saja.
“Jangan sampai terlalu mendahulukan ekonomi kemudian tidak memperhatikan penyebaran Covid-19, yang terjadi kenaikan kasus meningkat, pertumbuhan ekonominya justru tertekan turun,” terang Jokowi.
Jokowi memberikan contoh negara lain tentang penanganan pandemi Covid-19.
“Bulan Januari yang lalu misalnya, saya enggak usah sebut negaranya, turun anjlok (kasus penyebaran). Begitu dibuka (sektor ekonomi), bulan Maret lompatannya naik tinggi sekali. Hati-hati dengan itu,” kata Jokowi.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Nasional, saat ini Indonesia tengah mengalami penurunan kasus.
Kasus tambahan yang terpapar Covid-19 berkisar di antara 4.000-6.000 kasus per harinya.
“Jangan sampai karena kasusnya sudah turun kemudian tergesa-gesa untuk membuka sektor-sektor yang ada,” kata Jokowi mengingatkan. (dbs).
