Donasi Melimpah, Masjid London Menyalurkan Kembali Ke Bangladesh Bahkan Yaman

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Setiap tahun Masjid London biasanya menyediakan makanan berbuka puasa bagi umat Islam yang berada di London dan sekitarnya. Namun dengan adanya pembatasan akibat Covid-19 hal ini urung dilakukan.

Meskipun begitu, donasi telah terkumpul hingga akhirnya disalurkan kepada buka puasa di Bangladesh, salah satu negara Islam yang karena pandemi Covid-19 lalu pendapatan penduduk miskinnya menurun 80 persen.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bila pendapatan tetap berlebih, Yaman adalah tujuan penyaluran untuk berbuka puasa selanjutnya.

East London Mosque atau Masjid London Timur dan London Muslim Center atau Pusat Muslim London setiap tahun biasa menampung ratusan orang saat matahari terbenam.

Di bulan Ramadhan, saat matahari terbenam ini juga menandakan waktu buka puasa dan dilakukan bersama ratusan orang Muslim lainnya yang berada di London dan sekitarnya.

Namun akibat pandemi Covid-19, buka puasa bersama menjadi salah satu hal yang tidak dapat terlaksana. Meskipun begitu, donasi untuk berbuka puas terus berdatangan.

Sebagai gantinya masjid akan mendistribusikan makanan buka puasa kepada pekerja garis depan di Rumah Sakit Royal London.

Rumah sakit ini hanya berjarak dua menit dari masjid. Makanan tersebut juga akan didistribusikan kepada orang setempat, tidak hanya Muslim, yang membutuhkan.

“Salah satu hal besar yang kami lakukan di masjid setiap tahun adalah memberi makan beberapa ratus orang yang datang dan berbuka puasa. Namun, pedoman pemerintah saat ini mengizinkan lembaga keagamaan untuk membuka hanya untuk sholat dan oleh karena itu kami tidak dapat menyelenggarakan buka puasa, ”kata Khizar Mohammad, manajer media dan komunikasi masjid.

“Kami memiliki himbauan setiap tahun dan siapa pun yang ingin memberi makan yang lapar akan menyumbang,” kata Mohammad.

Inisiatif berbuka puasa didanai melalui sumbangan dan setiap paket makan berharga £ 3 atau sekitar Rp60.000.

“Memberi makan orang dalam Islam adalah perbuatan baik yang sangat dianjurkan, baik itu tamu Anda atau orang miskin dan membutuhkan. Banyak orang menyumbang untuk kampanye buka puasa dan hal itu didanai oleh mereka,” ujarnya.

Karena banyaknya sumbangan yang menumpuk pada tahun 2020, sedangkan masjid juga sedang berada di tengah lockdown ketat nasional, akhirnya sumbangan tersebut disalurkan dengan cara mendanai makanan buka puasa di Bangladesh.

Alasannya, selain karena mayoritas jamaah masjid memiliki akar di Bangladesh, juga karena pada pandemi Covid-19 2020, pendapatan masyarakat miskin di Bangladesh turun hingga 80 persen.

“Kami mendapat banyak sumbangan tahun lalu, yang memungkinkan kami memberi makan lebih banyak orang. Tidak hanya secara lokal tetapi juga internasional,” tambah Mohammad.

Dalam setiap paket makanan dibuat bervariasi. Biasanya selalu ada pilihan memakan daging atau vegetarian, kemudian buah, kurma, sebotol air mineral atau jus buah.

“Kami suka memadukan menu karena kami memiliki penerima tetap yang berasal dari latar belakang yang kurang beruntung dan kami tidak ingin memberi mereka makanan yang sama selama 30 hari berturut-turut,” ujar Mohammad.

Selain itu, masjid ini juga menyediakan makanan untuk pekerja garis depan untuk melawan Covid-19 setiap minggu selama pandemi.

“Rumah Sakit Royal London berada di dekatnya dan kami telah menyediakan makanan bagi staf selama sore hari sebagai tanda terima kasih. Selama Ramadan, makanan ini akan menjadi harian, bukan mingguan, ” ujar Mohammad.

Jarak antara masjid dan rumah sakit hanya berkendara selama dua menit. Makanan diangkut menggunakan van. Di sana, para petugas akan menyalurkan ke departemen yang membutuhkan.

Selain itu, masjid ini juga menyediakan bahan makanan, makanan yang dimasak, dan paket kebersihan untuk sekitar 200 orang di distrik Tower Hamlets di London.

Mereka yang mengalami kesulitan keuangan selama pandemi dapat meminta makanan berbuka puasa dari masjid sebagai bagian dari kampanye.

“Mereka yang membutuhkan biasanya akan menelepon dan memintanya. Orang-orang terlepas dari keyakinan mereka, dapat meminta untuk ditambahkan ke dalam daftar atau agar paket berbuka puasa Ramadhan dikirimkan kepada mereka. Atau, mereka bisa mengambil sendiri barang-barang itu jika itu lebih nyaman,” ujar Mohammad.

Bahkan, bukan tidak mungkin, bila pada tahun ini sumbangan yang diterima kembali berlebih, dapat disalurkan ke negara lain seperti Yaman yang masih dilanda krisis akibat Arab Spring sepuluh tahun lalu yang menyebabkan perang saudara. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *