KPID Jabar: Dakwah Sejuk Kunci Sukses Nabi Muhammad Bangun Peradaban

Syaefurrahman Al-Banjary tentang dakwaha sejuk (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bogor, Cakrawala.co,- Keberhasilan Nabi Muhammad dalam membangun peradaban pada era kegelapan di Mekah hingga Madinah menjadi era pencerahan dalam waktu singkat adalah karena dakwah yang dilakukan dengan sejuk dengan melihat konteks masyarakatnya. Oleh karena itu dalam konteks masyarakat Indonesia, dakwah sejuk selayaknya diwujudkan, termasuk dalam beragam media penyiaran.

Demikian dikatakan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Syaefurrochman Achmad ketika berbicara di radio Wadi FM Bogor Jumat (16/4/2021). Dialog dipandu penyiar Wadi FM Kiflan Hilmansyah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Mendorong lembaga penyiaran melakukan dakwah sejuk dalam setiap isi siarannya adalah misi KPID Jawa Barat yang terus dikawal bersama MUI dan ormas-orman islam di Jawa Barat,” kata komisioner yang suka dipanggil Syaefurrahman Al-Banjary.

Dikatakan bahwa tayangan dakwah bukan hanya berwujud ceramah atau khotbah, kultum dan pengajian. Acara seperti dongeng, sinetron, film dan lawak juga selayaknya mengandung nilai dakwah yang sejuk, karena sesungguhnya dakwah bukan hanya bermakna menyampaikan ajakan kepada orang dengan cara ceramah.

“Apalagi dalam bulan Ramadhan, acara lawakpun seharusnya mengandung nilai edukasi dakwah yang mendorong makin khusyuk dalam puasanya, bukan sekadar membuang waktu dengan ketawa ketiwi,” katanya.

Sementara itu Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Dr H. Adian Husaini, M.Si memberi contoh bagaimana Nabi Muhammad mengubah bangsa Arab yang keras di tanah tandus, banyak pemabuk, pembunuhan anak perempuan, menjadi bangsa yang beradab dalam waktu hanya 22 tahun sejak di Mekah hingga Madinah.

Ini semua karena kelembutan dakwah nabi. Sebab, kata Adian, jika menghadapi bangsa Arab dengan kekerasan justru mereka akan berbalik memusuhi. Sehingga kata “qaulan layyinan” atau perkataan yang lembut menjadi kunci dalam berdakwah.

Radio Wadi FM Bogor

Adian Husaini yang berbincang melalui telepon di Radio Wadi FM lebih lanjut menjelaskan “qaulanlayyinan” adalah perkataan yang mengandung anjuran, ajakan, pemberian contoh, di mana si pembicara berusaha meyakinkan pihak lain bahwa apa yang disampaikan adalah benar dan rasional, dengan tidak bermaksud merendahkan pendapat atau pandangan orang yang diajak bicara tersebut. Dengan demikian, qaul layyin adalah satu metode dakwah, karena tujuan utama dakwah adalah mengajak orang lain kepada kebenaran, bukan untuk memaksa dan unjuk kekuatan, katanya.

Syaefurrahman menjelaskan bahwa KPID Jawa Barat mendorong dakwah sejuk di media penyiaran sebagai rekomendasi Forum Group Discussion di KPID Jabar bersama MUI Jabar dan sejumlah ormas Islam lainnya. Bahkan Gubernur Ridwan Kamil juga memberikan amanat agar dakwah sejuk dan moderat (wasathiyah) terus didorong agar Jabar Juara lahir bathin dapat tercipta, dengan penuh toleran dan keharmonisan. (*).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *