Hajinews – Dan hari ramadan beranjak semakin dewasa. Lebih kuat seharusnya dalam beramal pahala. Bukan lagi seperti hari pertama. Dan juga minggu perdana.
Ternyata semangat datang seiring yang menjadi tema. Saat tema ramadan adalah sebatas rutinitas tahunan saja. Lihatlah mulai yang banyak hilang sikap sebagai pembeli utama.
Dan lihatlah, jika tema bertransaksi mengutama. Lebih berhitung dalam berburu pahala. Lebih berani sebab khawatir terlewat laba. Taraweh tak lagi urusan rakaat bertanya. Tilah pun tak lagi berapa lembar bakal dibaca.
Jangan lupa, saat syukur menjadi tema. Merasa begitu banyak nikmat yang di anugerahkan sebagai modal istimewa. Tak hanya modal tenaga dan raga.
Tapi modal usia ikutan dibaca. Modal harta berapun mulai terhat nyata. Tak lagi soal berapa rupiah yang didepan mata. Tapi lebih kepada banyaknya rezeki yang akan berlaga.
Memang beda. Berkontribusi dengan hitungan laba. Sekalipun lebih bersemangat dari sekedar modal tenaga. Syukur tetaplah menjadi sang juara. Dengan syukur semuanya jadi bisa.
Semoga ramadan kita. Dengan semangat syukur menyala. Ingin memborong selagi bisa. Dan tak ingin terlewat transaksi kecuali kita berjasa. Semoga..