Geger! Sinovac Akui Vaksin Buatannya Lemah Hadapi Covid-19, Begini Penjelasannya

Vaksin Sinovac (foto: Reuters)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Saat ini sejumlah negara di dunia tengah menjalani vaksinasi Covid-19. Sinovac merupakan salah satu jenis vaksin Covid-19 yang digunakan oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Terbaru, pengakuan tentang kelemahan vaksin Covid-19 buatan China diungkap oleh pejabat pengendalian penyakit tertinggi negara itu yang mengatakan keefektifannya rendah dan pemerintah tengah mempertimbangkan mencampurkannya untuk memperkuat dosis.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Tidak memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi,” kata Direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China Gao Fu seperti dikutip Hajinews dari Associated Press.

“Sekarang dalam pertimbangan formal apakah kami harus menggunakan vaksin yang berbeda dari jalur teknis yang berbeda untuk proses imunisasi,” ujar Gao.

Pejabat pada konferensi pers yang diselenggarakan pada hari Minggu, 11 April 2021 waktu setempat itu tidak menanggapi secara langsung pertanyaan tentang komentar Gao atau kemungkinan perubahan dalam rencana resmi. Namun, pejabat CDC lainnya mengatakan saat ini pengembang tengah mengerjakan vaksin berbasis mRNA.

“Vaksin mRNA yang dikembangkan di negara kami juga telah memasuki tahap uji klinis,” kata pejabat Wang Huaqing.

Namun, dirinya tidak memberikan garis waktu kapan kemungkinan penggunaannya. Para ahli mengatakan mencampurkan vaksin atau urutan imunisasi, dapat meningkatkan efektivitas.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com menurut data Kemendagri China, vaksin yang dibuat dua produsen obat milik negeri tirai bambu itu yang terdiri dari Sinovac dan Sinopharm tersebut telah diekspor ke 22 negara termasuk Meksiko, Turki, Indonesia, Hongaria, Brasil.

Efektivitas vaksin Sinovac dalam mencegah infeksi gejala ditemukan terendah 50,4 persen oleh para peneliti di Brasil, mendekati ambang batas 50 persen di mana para ahli kesehatan mengatakan vaksin itu berguna.

Sebagai perbandingan, vaksin Pfizer-BioNTech terbukti 97 persen efektif.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *