Mobilitas Masyarakat Meningkat, Kasus Corona di 3 Provinsi Melonjak

Relawan melakukan sosialisasi protokol kesehatan di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/11/2020). Sosialisasi tersebut sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat guna mencegah penyebaran wabah COVID-19. ANTARA FOTO/Maulana Surya/nz.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan terkait tren mobilitas penduduk dan kasus aktif corona selama 4 bulan terakhir, khususnya di 3 provinsi. Terhitung sejak Januari hingga April 2021, pada provinsi Riau, Jambi, dan Lampung.

“Ketiga provinsi ini menunjukkan tren peningkatan mobilitas penduduk ke pusat perbelanjaan yang beriringan dengan tren peningkatan kasus aktif. Khususnya pada 1-12 April 2021,” kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (29/4).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berikut data peningkatan mobilitas dan kaitannya dengan kenaikan kasus corona:

Riau: kenaikan mobilitas penduduk 7 persen, kenaikan kasus aktif mingguan sebesar 71 persen

Jambi: kenaikan mobilitas penduduk 23 persen, kenaikan kasus aktif mingguan 14 persen

Lampung: kenaikan mobilitas penduduk 33 persen, kenaikan kasus aktif mingguan 14 persen.

Kata Wiku, hal ini menunjukkan peningkatan mobilitas penduduk akan meningkatkan penularan di tengah masyarakat. Ia berharap data ini bisa membuat masyarakat semakin waspada dan hati-hati dalam berpergian, khususnya dalam periode libur Idul Fitri nanti.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, libur Idul Fitri erat dengan peningkatan mobilitas penduduk seiring adanya tradisi mudik.

Satgas, kata Wiku, mengerti mudik merupakan sarana pelepas rindu yang sangat dinantikan masyarakat. Ia juga memahami di tengah situasi pandemi tentunya kerinduan pada saudara lebih besar mengingat intensitas bertemu sepanjang tahun berkurang drastis.

“Satgas juga menimbang kembali risiko yang harus diambil utamanya risiko kehilangan orang terdekat apabila memaksakan diri untuk mudik dalam situasi pandemi. Penting untuk kita pahami bahwa setiap orang memiliki lingkar interaksi yang berbeda dan kita sangat sulit melacaknya satu per satu dan di situ ruang penularan ada,” tutupnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *