Daftar Donatur Palestina
Hajinews – Dan dalam senyap, rencana besar itu sudah siap sudah. Penaklukan Makkah, yang di susun dalam sebuah strategi yang rapi penuh rahasia agar tidak berubah.
Namun, rupanya rencana itu di ketahui oleh Hathib bin Balta’ah dengan gelisah. Keluarganya masih berada di Makkah. Padahal sekiranya ada apa-apa, tidak ada yang bisa mencegah.
Hathib menulis surat yang membocorkan rencana fathu Makkah. Ya, Hathib berkhianat karena demi motif keluarga yang ingin jaminan aman sebagai celah.
Rencana itu diketahui oleh Rasulullah. Malaikat telah menginformasikan. Dan dipilih beberapa sahabat untuk mengejar pembawa surat sebelum sampai Makkah.
Sesampai Madinah. Rasulullah bertanya kepada Hathib tentang motif dengan membocorkan rencana fathu Makkah. Sementara para sahabat mengetahuinya dengan marah.
Sahabat Umar bin Khattab menawarkan untuk memenggal lehernya sebab geram yang menjadi tingkah. Nyaris terjadi, namun Rasulullah bersabda dengan kalimatnya yang penuh barokah.
Begitu tau maksud Hathib bin Balta’ah. Rasulullah bersabda dengan hikmah. Untuk menjadi pelajaran dalam sirah. Sebuah ukhuwah yang indah.
“Bukankah dia telah ikut berperang dalam perang Badar ya Umar,,,?!
Boleh jadi Allah—yang mengetahui jasa mereka yang terlibat dalam perang Badar— dan telah berfirman, ‘lakukanlah apa yang kamu suka. Aku telah mengampunimu.’”
Ukhuwah, menjadi indah. Saat ilmu menunjukan yang menjadi hidayah. Dan terhindar dari sesat pikir dan sikap serta tindakan yang salah. Sebab, sudah dalam timbangan mizan robbaniyah.
Semoga kita dengan mizan robbaniyah dalam ukhuwah istiqomah.
