Ragam Petunjuk Alquran

Ragam Petunjuk Alquran
Alquran. foto/ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HajinewsALQURAN memiliki beragam jenis petunjuk. Umumnya kita mengenal Alquran sebagai petunjuk dan rahmat bagi manusia (hudan li al-nas wa rahmah). Namun, jenis dan kategori petunjuk Alquran itu belum dipetakan.

Ketidakjelasan pemahaman jenis-jenis petunjuk Alquran sering membuat seseorang tidak memahami keutuhan petunjuk Alquran, bahkan sering dikesankan antara satu ayat dan ayat lain seolah-olah berhadap-hadapan. Seolah-olah di dalam Alquran terdapat inkonsistensi, bahkan kontradiksi satu sama lain.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kesan ini terjadi karena ketidakmampuan mengategorisasi jenis-jenis petunjuk Alquran. Pada saatnya akan jelas setelah dilakukan verifikasi jenis-jenis petunjuk Alquran. Pada saatnya kita sadar bahwa sesungguhnya bukan Alquran yang tidak konsisten, melainkan jalan pikiran kita yang terlalu subjektif digunakan untuk menilai Alquran.

Menurut SH Nasr, Alquran mempunyai tiga jenis petunjuk. Pertama berupa doktrin, yakni petunjuk yang memberi pengetahuan tentang struktur kenyataan dan posisi manusia di dalamnya. Petunjuk ini berupa petunjuk moral dan hukum yang menjadi dasar syariat yang mengatur kehidupan manusia sehari-hari.

Doktrin ini juga mengandung metafisika tentang Tuhan, kosmologi tentang alam semesta, kedudukan berbagai makhluk dan benda-benda di dalamnya, juga penjelasan kehidupan sesudah mati. Petunjuk dalam bentuk doktrin ini mengandung isyarat untuk memahami diri manusia secara utuh sekaligus posisi manusia sebagai makhluk teomorfis.

Kedua, Alquran berisi petunjuk menyerupai ringkasan sejarah manusia itu sendiri, yang terdiri atas manusia biasa, elite dan bangsawan, orang-orang suci (wali), dan para nabi. Hadirnya tiga perempat kisah-kisah dalam Alquran sesungguhnya tetap berisi tuntunan manusia secara kontemporer. Kisahnya masa lalu, tetapi mengingatkan manusia bahwa sejarah sering berulang.

Kisah-kisah itu sesungguhnya ditujukan kepada jiwa dan pikiran manusia agar selalu mawas diri sebab apa yang pernah terjadi di masa lalu bisa terulang di masa sekarang dan akan datang. Para aktor dan pelaku sejarah tidak pernah luput dari unsur orang-orang jahat, pembohong, dan munafik, serta pada sisi lain selalu juga ada orang baik, mencerahkan, dan membela sesama makhluk.

Alquran mirip dengan miniatur sejarah kehidupan setiap insan. Setiap insan pernah ketawa dan menangis, pernah bersedih dan bergembira, dan pernah sehat dan sakit. Yang pasti mereka menginginkan kemaslahatan abadi.

Pada akhirnya manusia sadar bahwa segalanya akan berakhir dan manusia diingatkan akan kembali ke pangkuan Ilahi.

Ketiga, Alquran berisi petunjuk berupa sesuatu yang sulit untuk dicerna dan dijelaskan secara logika yang menjadi gaya hidup masyarakat modern. Sesuatu yang misteri itu biasa disebut magi yang agung dalam perspektif metafisik.

Bagi orang-orang yang beriman menganggap Alquran seolah seperti azimat yang dapat menjaga dan melindungi manusia dari berbagai kekuatan jahat. Kehadiran secara fisik Alquran di lingkungan manusia dirasakan sebagai berkah yang dapat memberikan ketenangan jiwa dan pikiran.

Dengan membaca Alquran, hati akan tenteram bahkan dijadikan sebagai wirid untuk mendatang berkah dan rezeki. Jika seorang muslim menghadapi kesulitan dalam bentuk apa pun, kehadiran Alquran secara fisik sangat diperlukan untuk mendampingi yang bersangkutan di dalam menyelesaikan setiap persoalan.

Inilah yang sulit dimengerti oleh para pemikir Barat yang liberal. Bagaimana mungkin sebuah buku (Alquran) bisa memberikan pendampingan sedemikian kuat terhadap seorang muslim. Kaligrafi berupa ayat-ayat tertentu di dalam Alquran bukan hanya dipajang di tempat-tempat khusus, di kamar-kamar khusus, dan musala, tetapi menjadi hiasan yang berfungsi ganda di samping sebagai hiasan juga berfungsi untuk menjaga dan menguatkan batin.

Di kaca-kaca bagian belakang mobil sering kita menjumpai stiker besar tentang nama-nama Allah SWT. Kesemuanya pertanda adanya kekuatan magi di balik kitab yang memuat Kalam Allah itu. Hal yang sangat menakjubkan dalam dekade terakhir ini muncul fenomena gerakan tahfiz (penghafalan) Alquran. Tentu ini sangat tidak mudah, tetapi selalu ada semangat dan tekad kuat untuk menjadi hafiz/hafidhah karena di balik tahfiz itu tersembuyi sejumlah gudang rahasia yang amat positif bagi yang bersangkutan.

Keberadaan Alquran dalam bentuk seperti ini dapat dianalogikan dengan keberadaan salib bagi saudara-saudara kita yang beragama Nasrani taat. Ke mana-mana mereka membawa rosario, lambang salib, ke mana pun pergi. Mereka yakin kalau kehadiran rosario itu bisa memberikan efek positif terhadap pemakainya. Mereka juga merasakan ada kekuatan magi di balik rosario itu.

Benda-benda spiritual yang dinilai mempunyai daya magi juga sering menempel di genggaman tangan anak-anak atau keluarga mereka. Semuanya ini menjadi isyarat bahwa bagi manusia selalu ada titik masuk untuk menjumpai Dia.

Allahu a’lam.

Sumber: mediaindonesia

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *