Bahaya! Buka Bersama Jadi Klaster Baru Covid, Masih Ngotot?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, hajinews.id- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia terus terjadi dengan signifikan seiring dengan bermunculannya klaster baru di berbagai wilayah, tak hanya di Jakarta.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan setidaknya saat ini telah muncul lima klaster baru di berbagai tempat. Mulai dari perkantoran hingga klaster bukber. Dia menyebutkan munculnya klaster-klaster ini memungkinkan terjadinya superspreader.

“Pertama dimulai dari adanya klaster perkantoran. Kedua, klaster bukber. Ketiga, klaster tarawih di Banyumas. Keempat, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang,” kata Nadia dalam konferensi pers Kemenkes, Jumat (30/4/2021.

Munculnya klaster baru ini, kata Nadia, terutama disebabkan karena ketidakdisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Seperti misalnya alam kasus klaster tarawih di Banyumas, dilaporkan 51 orang tertular COVID-19 usai satu orang jamaah tetap berangkat ke masjid meski sudah positif Covid.

“Kita juga harus tahu kalau dalam kondisi kesehatan yang kurang baik ya sebaiknya tidak atau menunda sampai kita sehat untuk berangkat shalat tarawih,” terang dia.

Selain beribadah, hal lainnya yang harus diperhatikan adalah pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiatan buka bersama.

Nadia menegaskan, meski tahun ini telah diizinkan untuk melakukan buka bersama namun juga harus diperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan penularan bisa terjadi. Untuk diketahui, kenaikan kasus Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia. Per Jumat (30/4/2021) terjadi kenaikan 5.500 pasien berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Dengan pertambahan tersebut maka total kasus Covid-19 mencapai 1,668 juta. Kasus baru harian tersebut ditemukan dari 51.664 tes yang selesai pada tersebut.

Sementara itu jumlah pasien sembuh bertambah lebih tinggi dari kasus baru, yakni 5.202 orang. Alhasil total pasien sembuh telah menembus 1,522 juta orang. Adapun kasus meninggal bertambah 187 orang sehingga totalnya menjadi 45.521 orang.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *